Beranjak dari ruang benderang, lalui waktu tanpa batas, meski bersekat...
Merobohkan tanpa menjatuhkan...
Memuliakan tanpa memuji...

17 June 2008

SIMBIOSIS MUTUALISME MASYARAKAT DAN MONYET EKOR PANJANG DI SEKITAR CANDI MENDIT - MALANG

Monyet ekor panjang merupakan salah satu spesies dari jenis primata, spesies ini kini terancam keberadaan karena habitatnya yang kian lama semakin menyempit.

Perubahan peradaban yang tidak di barengi dengan kearifan dalam melestarikan dan menjaganya, akan berdampak pada ketimpangan sebuah tatanan lingkungan yang telah di ciptakan.

Demikian juga dengan perlakuan manusia terhadap monyet ekor panjang yang semakin parah, dengan bentuk-bentuk perlakuan semisal: memberantas monyet ekor panjang dengan dalih sebagai hama; sebagai bahan percobaan medis; perdagangan dengan eksploitasi yang berlebihan dari alam, dan hanya sebagai alat pemuas masyarakat pecinta primata, ataupun bentuk-bentuk yang keluar dari kearifan dalam memperlakukan satwa ataupun alam semesta.

Keselarasan yang terdapat di Candi Mendit Malang antara manusia dengan monyet ekor panjang, merupakan salah satu contoh kearifan dari kehidupan manusia dan satwa di tengah perumunan masyarakat yang kering akan hutan.

“ Monyet ekor panjang sudah lama berada di tempat ini,” ujar pak Cepu, salah satu penduduk yang sudah lama bertempat tinggal di sekitar Candi. Hubungan antara manusia dan monyet ini sudah terjaga sekian lama di tempat ini, bahkan sampai sekarang. Karena hubungan yang saling menguntungkan di antara keduanya.

Monyet di sekitar Candi Mendit di biarkan hidup secara liar, Monyet hidup bebas tanpa di kurung atau di ikat oleh rantai-rantai besi, selayaknya monyet ekor panjang yang hidup di alam. Memang dalam sejarah Candi Mendit, monyet ekor panjang sudah sejak lama hidup berdampingan dengan masyarakat sekitar, sehingga kelestariannya terjaga dan mampu memberikan keuntungan bagi masyarakat.

Pertambahan penduduk yang ada di tempat ini, tidak mengurangi rasa keseimbangan dan keselarasan hidup dalam memperlakukan monyet ekor panjang. Kehidupan yang di dasari oleh nilai-nilai berbagi ruang alam, akan menjadikan sebuah keseimbangan ekosistem, yang berdampak pada tatanan peradaban yang berkeadilan bagi masyarakat dan alam semesta.(fauzi)

No comments:

Post a Comment