Beranjak dari ruang benderang, lalui waktu tanpa batas, meski bersekat...
Merobohkan tanpa menjatuhkan...
Memuliakan tanpa memuji...

15 September 2011

Daun Jatuh

Berbaju hitam putih ala catur pada tempat pemujaan. Pohon tegak ditengah rimbun sahaja. Berparas selimut coklat pelindung. Akar tak nampak. Tertutup tanah gersang Nusantara. Mikroba menjalar kedalam tanah, menjauhi musim kemarau ini. Didekatmu semilir angin nan lembut. Kipas hijau daun bercampur kicau burung. Damai begitu damai. Daun jatuh tidak hanya berwarna coklat, yang muda pun terdampar pada gundukan tanah ini. Seperti manusia akan mati saat tua, dan yang muda pun bisa mati. Namun apakah daun itu menjadi pupuk ataukah daun akan dibakar dan tidak bermanfaat.

04 September 2011

Rimba Tepi Kota

Luntur jiwa kelam dalam belaian ibu pertiwi. Menentang arus belantara nusantara hijau. Meniti setiap masa menuju akhir dunia. Manusia makhuk tak berbentuk. Senja kota menggiring dimensi retorika. Televisi menawarkan berjuta kebodohan. Rakyat bangunlah, bergegaslah menuju keadilan. Tepian kota menanti jawab. Hukum rimba telah datang. Tanpa Moral mereka para pen-serakah. Murka rakyat Murka Tuhan...