Mengalir dalam kegelapan, masuk dalam jelaga kehidupan. Ini bukan porosku, ini bukan pintaku, dan ini bukan bagian dari segala bentuk penindasan akan keserasian yang sudah aku bangun sejak sedia kala.
Bukan berarti tanpa sebuah cita dalam keseharian. Bukan berarti tanpa pertempuran dan perlawanan.
Wilayah Konservasi
Secara tidak sadar konservasi telah merasuk dalam sumsum kepalsuan. Angan sebuah keseimbangan hanyalah tatanan kosong tak berarti. Sejak melangkah dalam sosial masyarakat sekitar konservasi, sejak saat itu semua dimulai dengan untaian bintang di langit. Tidak mudah menanamkan "kesederhanaan", semua berada pada lingkungan keserakaan dan berotasi pada titik kehancuran yang dibuat sendiri. Dalam konotasi pertama: masyarakat tidak butuh lagi kesadaran dalam menjaga dirinya dan lingkungan, Pejabat hanya sibuk dengan lantunan nada-nada bualan dan hanya ketimpangan yang dinampakkan bukan lagi nilai-nilai, Kaum Pekerja masyarakat yang menamakan LSM hanya sibuk pada tataran ideaisme mereka tanpa memahami unsur keterpaduan. Semua hanya berotasi pada lingkaran bencana dan akutnya otak "kemunafikan".
Wilayah Pendidikan
Dunia pendidikan "Lebih Ngeri". Yang punya kesempatan belajar hanya bisa bermain, yang tidak punya kesempatan belajar hanya bisa meratap. Penuh konspirasi tanpa lagi kejujuran. Penuh kemunafikan tanpa lagi memperhatikan nilai-nilai pendidikan. Aku yakin para pendahulu negeri ini akan menyesal jika penghuni nusantara hanya berisi dengan logika tanpa hati. Mau dibawa kemana tatanan ini hanya menjadi milik penguasa, kaum yang tidak berkuasa hanya bisa meratap. Dimana keadilan?dimana Kebenaran?dimana kejujuran. jawabnya hanya ada di awan.
Wilayah Semut
Aku merindukan semut. mereka bekerjasama dalam survive, mereka memperjuangkan anugerah yang telah diciptakan. Hewan selain semut, seperti orang utan, lutung, kakaktua hanya menjadi pertarungan bagi manusia. Namun semut bebas dari pertarungan. Mereka hidup dengan "kesederhanaan", memahami kehidupan dari sisi yang sederhana karena bentuknya yang sederhana, dan aku yakin manusia pasti punya "kesederhanaan".
No comments:
Post a Comment