Tidak semua manusia mau peduli dengan keberadaan lingkungan, apalagi satwa. Bahkan aktivis yang bergerak di bidang tersebut, juga enggan jika ditanya tentang kepeduliannya.
Sejauh mana sih arti kepedulian?. Banyak suara sumbang dalam memperjuangkannya, banyak kepalsuan dalam aktifitasnya, dan banyak ketidakmampuan akan sisi kelemahan bahkan kekuatannya.
Analisis tanpa didasari dengan skema yang jelas. Analisis yang berimbas pada rasa saja, tanpa penghitungan mitigasi. Penelitian seolah menjadi barang sampah, tak berguna jika anda bergelut dibidangnya. "Yang terpenting menyelamatkannya?, ujar salah satu kawan aktivis lingkungan.
Secara rasionalitas, tidak ada yang salah dengan makna penyelamatan. Secara kasat mata, penyelamatan merupakan bagian fitrah bagi manusia. Namun, fakta di lapangan, semua terasa menjadi roda penghancuran yang begitu cepat.
Semua disalahkan, semua dikatakan tidak becus, semua dimusuhi. kawan jadi lawan, lawan menjadi sahabat kompromi. Satwa mati... satu nyawa hilang... begitupun manusia akan punah juga.
No comments:
Post a Comment