Beranjak dari ruang benderang, lalui waktu tanpa batas, meski bersekat...
Merobohkan tanpa menjatuhkan...
Memuliakan tanpa memuji...

14 February 2016

Seduh Kopi Buah Hati

Dua hari sudah kasihku mendengung berharap kopi. Kopi seduh dengan hati. Meminumnya dengan utas senyum. Kecil berusia tiga tahun.

Minumlah kopi. Kelak akan aku ajak ketempat-tempat dimana penikmati kopi benar-benar merasa menjadi manusia.

Minum kopi itu filsuf, dan mereka dekat dengan ilmu pengetahuan, ilmu yang akan membawa kita dekat dengan Tuhan.

Sungguh rumah ini menjadi permai dengan gelak tawamu. Ayah Ibumu bahagia, sebahagia cara berpikirmu.

03 February 2016

Awan tanpa Hujan

Sayatan berujung gelak tawa
Kau tebar benih kebencian
Ketamakan mengalahkan kebenaran
Sesampainya waktu menjungkalkan kalian

Pedang-pedang berserakan
Terpapar tetua penggila dunia

Tanpa hujan
Tanpa angin
Tanpa api
Tanpa tanah

Awan hanya metafora para penggiat kejujuran

17 January 2016

Rumah Para Dewa

Ini hanya persinggahan menuju alam kekal
Merajut sahaja bersama para pejuang
Meraih angka-angka tak bertuan
Sungguh ini bias

Waktu berjalan sederhana
Meniti kejujuran tertatih-tatih
Melawan arogansi diri
Tentunya dengan Jalan-Nya

Rumah para dewa
Sepi, sunyi, nan tentram
Beginilah keindahan yang sesungguhnya

10 January 2016

Kamu Bukan Iblis

Seyogyanya manusia bermanusiakan manusia
Merentangkan aral berparas Iblis
Menasbihkan kejujuran

Kamu manusia
Bukan malaikat
Bukan pula Iblis

Kamu punya akal
Kenyataannya kamu hanya punya dengkul
Hatimu tertutupi kepentingan
Emosimu menggila
Kau cecar dengan cara-cara pengecut

Ingat,
Kamu bukan Iblis