Beranjak dari ruang benderang, lalui waktu tanpa batas, meski bersekat...
Merobohkan tanpa menjatuhkan...
Memuliakan tanpa memuji...

13 December 2009

Eksploitasi Tanpa Henti

Alam semesta sebagai bahan ajar bagi sebuah pendidikan. Bukan ajang eksploitasi bagi penggembala-penggembala intelektual.

Mengenal ke-Esa-an Tuhan, mencintai keagungan ciptaan-Nya adalah naluriah manusia dalam memperjuangkan rasa syukur yang sedemikian tak terhingga rahmatnya. Selalu berlaku adil dalam memperjuangkan kebenaran.

Eksistensi kelestarian alam merupakan seruan yang harus dikumandangkan. Tentunya dengan pola kreatifitas dan inovasi dari masing-masing individu dalam berkarya.

20 November 2009

Dalam Tekanan Biosfer

Bersahaja dengan senyum kebohongan. Tiap kali berada pada sisi simetris. Terasa mengulang dan berulang tanpa spirit yang seharusnya ada.

Pagi hanya menjadi pesakitan dan enggan menjadi kawan dekat. Mencari masa silam yang tiada waktu untuk berefleksi. berlari dan berlari, sampai waktu tak pernah singgah di kepala.

Kini ada rutinitas yang terbentuk dari lingkaran kelahiran. Menjadi tanggung jawab perih dalam keseharian. Namun, aku harus bertahan... Meski jiwa bukan di tempat ini.

13 November 2009

Kereta Satria Part 2

" Hilang?"
" Dia Menghilang!"

Alam semesta tak terbendung kala amarah lepas dari dasar perut bumi. Menghancurkan segala bentuk peradapan. Meniadakan segala keseimbangan dengan pelampiasan tanpa pandang rona warna-warni kehidupan.

Takluk di atas sajadah. Tangan menengadah ke atas. Memohon ampun pada-Nya.

Satria berdiri dalam bingkai ketidakpastian. Menyesali setiap masa demi masa yang telah berlalu. Menjadi sejarah dalam sebuah masa depan yang bisu. Membuat dirinya terdampar dalam pasir-pasir kenistaan.

Sebuah mimpi dari kereta. Tatkala Satria tersentak oleh berisik pasar tengah kota. Pasar tradisional yang terkikis oleh keberadaan SuperMarket penuh merek. Dalam keberadaannya, pasar ini menjadi simbol perjuangan kaum tirani dalam mempertahankan keutuhan kasih sayang alam semesta. Alam menyediakan semua, dalam merek ke-Esa-an.

03 November 2009

Ruang Bersekat

Tembok, tembok dan tembok... berseragam, bermoral, berbudi dan beragama katanya. Meniti ketidakpastian dalam ruang bersekat, membosankan. Tapi itu tantangan.

Lima hari dalam seminggu bersama maha guru. Menjalani rutinitas tanpa ruang kebebasan, berusaha tegar dan tersenyum, meski membosankan. Tapi harus tetap semangat.

Hidup tak selamanya berpetualang. Adakalanya berada pada ruang kejemuan. Melihat dan merefleksikan keberadaan. Dan bersyukur dalam keterbatasan, serta ikhlas dalam segala hal.