Dua hari sudah kasihku mendengung berharap kopi. Kopi seduh dengan hati. Meminumnya dengan utas senyum. Kecil berusia tiga tahun.
Minumlah kopi. Kelak akan aku ajak ketempat-tempat dimana penikmati kopi benar-benar merasa menjadi manusia.
Minum kopi itu filsuf, dan mereka dekat dengan ilmu pengetahuan, ilmu yang akan membawa kita dekat dengan Tuhan.
Sungguh rumah ini menjadi permai dengan gelak tawamu. Ayah Ibumu bahagia, sebahagia cara berpikirmu.
14 February 2016
Seduh Kopi Buah Hati
03 February 2016
Awan tanpa Hujan
Sayatan berujung gelak tawa
Kau tebar benih kebencian
Ketamakan mengalahkan kebenaran
Sesampainya waktu menjungkalkan kalian
Pedang-pedang berserakan
Terpapar tetua penggila dunia
Tanpa hujan
Tanpa angin
Tanpa api
Tanpa tanah
Awan hanya metafora para penggiat kejujuran
Kau tebar benih kebencian
Ketamakan mengalahkan kebenaran
Sesampainya waktu menjungkalkan kalian
Pedang-pedang berserakan
Terpapar tetua penggila dunia
Tanpa hujan
Tanpa angin
Tanpa api
Tanpa tanah
Awan hanya metafora para penggiat kejujuran
Subscribe to:
Posts (Atom)