Beranjak dari ruang benderang, lalui waktu tanpa batas, meski bersekat...
Merobohkan tanpa menjatuhkan...
Memuliakan tanpa memuji...

23 August 2020

Pandemi Berakhir, Begitulah Harapan Masyarakat Dunia

 

Pandemi berakhir. Masyarakat bergeliat lagi. Ekonomi tumbuh kembali. Harapan akan ada lagi, dan lagi.

Virus enyahlah. Engkau banyak merugikan. Mendatangkan korban. Membuat dunia mati suri.

Untuk sejenak saja! Sejenak dan tidak berkepanjangan. Karena tidak ada pandemi yang hadir bertahun-tahun. 

Manusia sedang diuji. Hitam dan putih dunia modern. Tidak ada yang abadi.

Pandemi ini seolah mengabarkan betapa pentingnya menjaga alam, kelestarian, dan berbagi dengan makhluk lainnya.

Jangan sampai Tuhan murka lagi. Mari berbagi, berbahagia, dan senyuman untuk dunia yang lebih baik.

24 July 2020

Pilihan Berdamai dengan Hati


Terlalu banyak suara sumbang ketika keputusan sudah bulat. Menjadi pejabat teras bukan jalan ku kawan. Jadi sama sekali aku tidak tertarik mendududukinya.

Jadi metodenya pun akan berubah. Tidak serta merta menikmati harta dan tahta itu menyenangkan. Terlalu banyak peristiwa yang tidak asik, flat, dan kurang garam.

Di usia tertentu, terkadang berdamai itu penting. Bukan kalah tapi ngalah. Bukan menyerang tapi bertahan. Bukan lagi bertarung tapi beradaptasi.
 

07 May 2020

PKD dan Ngaji Galileo

Rapat. Meeting.

Dua kata itu yang mewakili sebelum acara Ngaji Galileo dimulai. Ada Mubin, Bambang, terkadang ada wahid juga. 

Sebenarnya ini hampir sama dengan kegiatan di tahun 2003, di mana saat itu saya pernah menjadi SC PKD. Kebetulan ketua rayon nya juga sahabat Mubin.

Saya ingat betul, saya diberikan keleluasaan dalam menyusun acara hingga selesai. Tidak ada campur tangan lain, saya bebas bereksplorasi.

Acara tersebut terjadwal dengan sangat rinci. Acara yang biasanya molor, maka saat PKD tahun itu, acara saya pastikan tidak ada yang molor. Jika kegiatan pukul 8, maka saat pukul 8 itu acara di mulai.

Sebelum PKD, panitia SC saat itu sering rapat. Berkoordinasi menentukan tujuan bersama. Ada Wahid, Qodirul, Mimah, dan lain-lain. Saya ingat, ketua panitia saat itu adalah Irfan Fathoni, atau yang dikenal dengan nama Kaji, karena cuma beliau yang pernah naik haji.

Acara PKD yang berlangsung di Bumiaji tersebut, diikuti oleh banyak mahasiswa, ada yang dari saintek, dan ada juga yang dari jurusan lain, seperti psikologi, syariah, dan lain sebagainya.

Ada satu celetukan dari mahasiswa yang ikut saat itu, katanya, "acara ini aneh, biasanya kegiatan seperti ini molor, tapi saya baru tahu jika ada acara sejenis ini sangat ontime." saya hanya tersenyum saja saat itu.

Dalam hati saya berpikir, ini yang harusnya terjadi. Jangan sampai kita membuang-buang waktu.

Terus bagaimana mengatasi narasumber yang datangnya tidak tepat waktu. Ini masalah yang kerap terjadi, tapi jangan khawatir saat itu kita sudah menyiapkan sahabat anggota SC untuk menjadi pengisi pemanasan dengan beragam permainan yang bisa membuat audiens lebih mudah memahami materi selanjutnya.

Cerita di atas, mengalir begitu saja ketika acara Ngaji Galileo mengembalikan memori yang gila kala itu.

Oh ya, Kaji saat itu selaku ketua panitia sangat membantu kegiatan dengan menyiapkan berbagai hal teknis. Dan, ketua rayon, saat itu tugasnya saya perintahkan duduk dan menerima serta menghormati tamu-tamu yang kerap hadir saat PKD.

Begitu lah mungkin proses detail dan rumit yang terjadi, tapi kita bahagia karena belajar baik tentang manajemen dan waktu.

17 April 2020

Bukan Kultural dan Struktural


Dari dulu yang berasal dari struktural lebih dihormati. Dipuja-puja dan tunduk pada sabda. Namun, tidak bertaji lagi setelah masanya berakhir.

Berbeda hal nya dengan di Galileo. Semua terbalik, wilayah kultural lah yang paling berperan. Jadi tidak heran semua hal bisa diselesaikan di ruang duduk dengan keakraban tingkat dewa.

Apakah struktural penting? iya, untuk menunjukkan eksistensi sebuah organisasi. Bukan eksistensi tujuan dari organisasi, karena tujuan hanya lah milik kepentingan umum.

Kolaborasi di antara keduanya selalu menjadi percikan issue. Tidak ada kekuatan penuh lagi, yang ada hanya sistem kemerdekaan bagi anggotanya.

Yang lapar biarkan sampai pengurus PB. Yang kenyang biarkan sampai kesadaran berbaginya tumbuh. Dan yang tersulit adalah, tidak lapar dan tidak kenyang. Karena pasti akan jalan di tempat. Atau, bahkan mati selamanya.