Beranjak dari ruang benderang, lalui waktu tanpa batas, meski bersekat...
Merobohkan tanpa menjatuhkan...
Memuliakan tanpa memuji...

23 August 2008

“ Menyerang atau diserang”, kera di Jawa Tengah

“Menyerang kera berarti harus siap diserang, membunuh kera berarti harus siap terbunuh”

Mungkin kata-kata di atas adalah gambaran monyet ekor panjang di Jawa Tengah. Masyarakat kita biasa menyebut monyet ekor panjang dengan kata “kera”, atau dalam bahasa ilmiah disebut Macaca fascicularis.

Di beberapa daerah di Jawa Tengah, kera tengah menyerang tanaman pertanian masyarakat. Penyerangan yang di lakukan oleh kera ini, banyak di akibatkan karena semakin berkuangnya habitat atau tempat tinggal kera.

“Kera disini semakin ganas” ujar salah satu petani sepakung kabupaten semarang, yang daerahnya terjadi penyerangan kera. Setelah penangkapan kera besar-besaran di daerah tersebut, kera bukannya takut atau berhenti menyerang dan merusak tanaman petani, akan tetapi membuat kera tersebut menyerang semakin ganas dan membabi buta.

Semula petani mengharapkan dilakukan penangkapan kera, dengan harapan kera tidak merusak tanaman petani. Namun yang terjadi justru malah sebaliknya, petani semakin rugi, karena petani harus lebih berjaga dari penyerangan kera.

Ini adalah bukti bahwa penangkapan, perburuan atau bahkan pembunuhan terhadap makhluk Tuhan secara berlebihan, tidak akan menyelesaikan masalah. Berbagi ruang alam, berbagi makanan dengan makhluk lain merupakan nilai-nilai luhur yang patut untuk kita pertahankan.Faz

28 July 2008

Kera Hijau dan Demam Berdarah Marburg

Tahun 1967, Tujuh dari 31 orang di Jerman dan Yugoslavia yang terserang demam berdarah, akhirnya meninggal dunia. Demam berdarah marburg, penyakit yang muncul pertama kali di kota Jerman yang bernama Marburg.

Penyakit demam berdarah marburg ini, awalnya menyerang dokter hewan dan teknisi laboratorium yang sedang menyiapkan biakan sel dari kera hijau Afrika (Cercopithecus aethiops). Sebanyak 25 orang yang bekerja di laboratorium tersebut, menderita sakit dengan gejala demam berdarah.

Sesudah temuan di Jerman dan Yugoslavia, penyakit marburg baru di temukan di Afrika, yakni di Johanesburg (1975), Uganda (1980), Kongo (1999), dan 56 meninggal dunia akibat dari penyakit marburg.

Kera hijau yang di peroleh dari Uganda- Afrika, di gunakan oleh peneliti untuk memproduksi vaksin polio manusia. Vaksin merupakan bahan antigenik yang digunakan untuk menghasilkan kekebalan aktif terhadap suatu penyakit sehingga dapat mencegah atau mengurangi pengaruh infeksi oleh organisme alami atau "liar".

Vaksin diciptakan karena adanya sebuah penyakit yang menjalar di masyarakat. Seperti diketahui, tahun 1971-1987 Uganda mengalami kerusakan hutan hampir 50% dari luasan wilayahnya, Hal ini tentu berdampak pada hilangnya habitat dari satwa. Hutan rimba memiliki jenis satwa yang membawa virus, tanpa satwa tersebut menunjukkan gejala penyakit.

Hal ini mengingatkan pada negara Indonesia yang kehilangan hutan, periode 1990 hingga 2001 laju deforestasi (penebangan hutan) mencapai dua juta hektare per tahun. Satwa yang seharusnya berada di hutan, kini harus rela berada di kandang-kandang besi, ada yang untuk kesenangan atau hobi, atau juga untuk penelitian biomedis.

Monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) yang sekarang digunakan untuk penelitian biomedis, penelitian yang di lakukan dalam usaha menciptakan vaksin. Monyet ekor panjang banyak di gunakan oleh peneliti, biasanya di tangkap dari hutan atau berasal dari tempat penangkaran. Selain jenis satwa ini belum dilindungi, satwa ini juga mudah untuk memperolehnya, dan entah apa yang akan di bawa virus pada monyet ekor panjang, seperti kera hijau yang membawa penyakit demam berdarah marburg.

Tentunya kita semua tidak mengiginkan virus yang seharusnya berada di hutan, telah berada di samping kita semua, dan Seharusnya bangsa ini banyak belajar dari sejarah...
(fauzi)

22 July 2008

Lelah

Tuangkan api kemarahanmu dalam-dalam
Sampai tertumpah dan menjalar kemana-mana
Petani, sopir angkot dan rakyat kecil hanya bisa membisu
Tatkala penguasa, kaum intelektual dan pengusaha merajai negeri

Penindasan yang mengatasnamakan ilmu pengetahuan
Pemerkosaan yang mengatasnamakan kebijakan
pembohongan yang mengatasnamakan keamanan
....ha....ha....ha...

Kami sudah lelah Tuhan...
Kami tak kuasa melihat ketidakadilan hamba- hambamu
Berilah hukum alam
Hukum yang Tuhan ciptakan sejak dulu kala

(fauzi)