Tiga puluh senti dari kaca depan. Kaca yang tak memantul. Kaca tembus berisi lalu lalang manusia setengah iblis.
Hanya suara musik. Nada tak bertuan. Dengan udara perusak sumsum tulang belakang.
03 October 2017
08 May 2017
Kompetitor Sejati
Berjuang berkeringat jiwa. Lantunan bergelora menyisir dahaga pikir. Bergelut dengan nalar. Tajam tanpa terpatahkan.
Berlari ku berlari. Menendang tanpa petuah menang. Bergerilya meliuk tajam. Pertanda waktu sudah terhenti dengan kompetisi yang berkeringat.
Aku dan jiwa-jiwa sepi. Menentang jerih nafas panjang. Malam menjadi perisai sejati. Berpetualang dalam sunyi dan sepi. Aku sekarang.
Batu-Malang
Berlari ku berlari. Menendang tanpa petuah menang. Bergerilya meliuk tajam. Pertanda waktu sudah terhenti dengan kompetisi yang berkeringat.
Aku dan jiwa-jiwa sepi. Menentang jerih nafas panjang. Malam menjadi perisai sejati. Berpetualang dalam sunyi dan sepi. Aku sekarang.
Batu-Malang
Bersinar dan Tersenyum
Sangat cerdas dan elok. Meretas asa yang selama ini pudar. Berjejal waktu dalam malam sunyi. Bersembunyi di telaga orang tua.
Paras senyum menentramkanku. Kujalani ini hingga akhir. Berjibaku dengan hidup hanya untukmu, buah hatiku.
Lihat sang surya. Sumber segala sumber di galaksi. Memerah dan bersahaja. Tak kenal lelap dan lelah. Bersinar dalam perintah-Nya. Bersinarlah kelak buah hatiku.
Batu-Malang
Paras senyum menentramkanku. Kujalani ini hingga akhir. Berjibaku dengan hidup hanya untukmu, buah hatiku.
Lihat sang surya. Sumber segala sumber di galaksi. Memerah dan bersahaja. Tak kenal lelap dan lelah. Bersinar dalam perintah-Nya. Bersinarlah kelak buah hatiku.
Batu-Malang
22 April 2017
Lepas
Melihat dan diam
Tahu dan diam
Berhenti
Jalan dan jalan
Terus berjalan
Bergerak
Perbatasan antara belahan nurani
Progretifitas dan pragmatis beriringan
Diam atau bergerak
Tahu dan diam
Berhenti
Jalan dan jalan
Terus berjalan
Bergerak
Perbatasan antara belahan nurani
Progretifitas dan pragmatis beriringan
Diam atau bergerak
Subscribe to:
Posts (Atom)