Beranjak dari ruang benderang, lalui waktu tanpa batas, meski bersekat...
Merobohkan tanpa menjatuhkan...
Memuliakan tanpa memuji...

08 July 2009

Mengenal "Bumi"

"Bumi" tempat berpijak manusia. Tempat berbagai makhluk hidup dan mati disini, berbagai cara makhluk lakukan dalam mempertahankan, melestarikan serta mencintai "Bumi".

Akan tetapi "Bumi" akan selalu berada pada ruang kekuasaanNya, bukan Makhluknya. Rotasi yang terus menerus adalah sifat alamiahnya, dan manusia seringkali menafikkan itu.

Ada pembangunan, dan ada kehancuran.
Ada kehidupan, dan ada kematian.
Ada senyum, dan ada tangis.
Ada dan Tiada.

Kita sebagai manusia berada dimana?
Kita selalu ada diantara keduanya, bahkan menurut definisi kita: Manusia keseringan berada di ADA, namun melupakan TIADA.

Semua pasti berada dalam lingkaran tersebut. Keputusan Akhir ada di tangan anda semua. Apakah kita termasuk makhluk yang mengenal "Bumi", atau sekarang kita berada pada ambang keluar dari "BUMI".

Gunakan setiap yang ADA, karena TIADA adalah kepastian hidup.

07 July 2009

Kesejahteraan Nisbi

Biologi sebagai sebuah ilmu pengetahuan. Biologi hadir menjawab beberapa persoalan mengenai keberagaman, komplektifitas dan kemanusian yang berada pada ruang alam semesta. Dinamisasi yang dimunculkan dalam perkembangan biologi seringkali menempatkan ruang riset molekuler sebagai bagian yang sering di sebut pengetahuan modern.

Molekuler menjawab semua titik paling terkecil dalam struktur makhluk hidup. Menempatkan ruang pikiran dalam laboratorium, sebagai ruang perkembangan dan tantangan bagi manusia. Kesejahteraan adalah bagian perwujudan dari penemuan-penemuan yang dihasilkan. Pertanyannya!! Kesejahteraan bagi siapa?

Kekayaan bangsa kita adalah keberagaman akan sumber daya alam, tingkat sosial yang tinggi dan teritori yang menarik para peneliti dunia untuk datang ke Indonesia. Akan tetapi, pemanfaatan akan keberagaman kini mulai terkikis oleh segerombolan privatisasi, penyeragaman alam, dan molekuler karya bangsa asing (karena kita masih sangat terbatas tentang alat, teknologi dan pengetahuan).

Kini penjajahan bukan lagi dengan perang atau senjata. Miskin informasi dan tekanan terhadap eksploitasi alam adalah syarat hancurnya alam kita.

06 July 2009

Petualang Dalam Pikiran

Tidak harus menjauh dari komunitas. Tidak akan kalah dengan keadaan yang semestinya kita harapkan. Semua hal yang dilakukan dengan penuh tanggungjawab akan selalu berada pada garis kebenaran.

Banyak kemungkinan dari apa yang telah dilakukan manusia semasa hidupnya. Tatkala, kita menjalankan sebuah harapan, maka niscaya akan tercapailah, meski itu dalam rana pikiran. Sebuah harapan sangatlah berarti dalam diri umat manusia.

Petualangan dalam berpikir. Menjejaki ruang-ruang lama yang terendam dalam kitab masa lalu. Di jalan, gunung, pantai, pulau dan hutan semua tidak lepas dari sebuah harapan. Kesejahteraan adalah hak manusia. Keadilan adalah tuntutan alam pikiran tak terjamah.Rasa keadilan sangatlah jauh dalam ruang batas manusia, sang petualang tidak akan menuntut hal itu. Namun, kejujuran adalah persembahan yang alamiah.

Berpikir adalah bekerja. Berpikir adalah pengabdian. Dan berpikir adalah fitrah kita dalam menjalani setiap masa. Tiada masa kelam dan tiada masa indah. Masa hari ini adalah waktu yang sangat luar biasa, "bila kita sadar" akan hal tersebut. Dan Manfaatkanlah hari ini, sebab udara yang menghiasi pernafasan kita masih berada dalam ambang cinta kita.

27 June 2009

Amel, Cofuci, Dentum dan Fraca

Selamat kalian sudah bisa buat lingkaran, lingkaran dengan senyum lulus 100%. Kini hanya menantikan langkah berikutnya, langkah yang semakin berat tentunya.

Mengingat kerja keras kalian sampai malam. Belajar menentukan nasib sendiri, belajar tanpa batas waktu. Ruang-ruang belajar tersebut sangatlah berarti, terutama buat saya.

Amel, Cofuci, Dentum dan Fraca teruslah belajar seperti dalam ruang tanpa batas. Harapan akan selalu ada, tatkala kita mau berusaha. Harapan akan menjadi kenyataan ketika kita menjadi orang yang selalu bertanggungjawab. Keadaan yang tak bersahabat, bukanlah halangan untuk berkarya dan meraup cita. Kalian sudah membuktikan itu semua dengan harapan akan lulus.

Amel, Cofuci, Dentum dan Fraca terima kasih banyak. Kalian semangat dalam belajar, begitupun dengan saya yang tidak mau kalah dengan kalian untuk belajar juga. (-)(-)= (+), (+)(+)= (+).. tentu kalian masih ingat itu.