Kasihan juga melihat pergerakan politik kalian. Apa tidak capek pakai teori pembodohan. Apa tidak lelah kalian gunakan itu lagi, itu lagi.
Belajar jadi bijak apa tidak bisa. Belajar bicara jujur apa tidak sanggup. Belajar beragama mulai dari pikiran, hati dan prilaku saja kau tidak sanggup, namun mulut kalian seenaknya saja tiap hari menyebut ayat-ayat Tuhan.
Showing posts with label Merah. Show all posts
Showing posts with label Merah. Show all posts
03 May 2016
20 April 2016
Kalian Telah Gagal
Jika target kalian kerusakan, maka kalian sudah berhasil
Jika target kalian kehancuran, maka kalian juga sudah berhasil
Jika target kalian kejujuran, maka kalian gagal
Jika target kalian kebenaran, maka kalian juga gagal
Ini tempat pendidikan bukan tempat politikus beraksi
Ini pesantren tempat orang ngaji, bukan tempat menghina manusia
Jika target kalian kehancuran, maka kalian juga sudah berhasil
Jika target kalian kejujuran, maka kalian gagal
Jika target kalian kebenaran, maka kalian juga gagal
Ini tempat pendidikan bukan tempat politikus beraksi
Ini pesantren tempat orang ngaji, bukan tempat menghina manusia
10 March 2016
Tikam Kebohongan
Mulut busuk kalian sudah berbusa
Meleleh tanpa arti
Tak satupun makhluk bumi mau mendengarkan
Tak satupun ...
Apakah benar adanya
Apakah sesulit itu menjadi orang jujur
Apakah memang bohong adalah karakter kalian
Sungguh kasihan kalian
Semoga semua baik-baik saja
Meleleh tanpa arti
Tak satupun makhluk bumi mau mendengarkan
Tak satupun ...
Apakah benar adanya
Apakah sesulit itu menjadi orang jujur
Apakah memang bohong adalah karakter kalian
Sungguh kasihan kalian
Semoga semua baik-baik saja
06 March 2016
Hanyutkan
Bendera sudah mulai dikibarkan
Derak derai bersorak
Doa-doa tiba-tiba bercahaya
Mereka mulai naik
Tunggu saatnya
Keragaman bersatu padu
Hanyutkan
Hingga tak tersisa
Derak derai bersorak
Doa-doa tiba-tiba bercahaya
Mereka mulai naik
Tunggu saatnya
Keragaman bersatu padu
Hanyutkan
Hingga tak tersisa
03 February 2016
Awan tanpa Hujan
Sayatan berujung gelak tawa
Kau tebar benih kebencian
Ketamakan mengalahkan kebenaran
Sesampainya waktu menjungkalkan kalian
Pedang-pedang berserakan
Terpapar tetua penggila dunia
Tanpa hujan
Tanpa angin
Tanpa api
Tanpa tanah
Awan hanya metafora para penggiat kejujuran
Kau tebar benih kebencian
Ketamakan mengalahkan kebenaran
Sesampainya waktu menjungkalkan kalian
Pedang-pedang berserakan
Terpapar tetua penggila dunia
Tanpa hujan
Tanpa angin
Tanpa api
Tanpa tanah
Awan hanya metafora para penggiat kejujuran
17 January 2016
Rumah Para Dewa
Ini hanya persinggahan menuju alam kekal
Merajut sahaja bersama para pejuang
Meraih angka-angka tak bertuan
Sungguh ini bias
Waktu berjalan sederhana
Meniti kejujuran tertatih-tatih
Melawan arogansi diri
Tentunya dengan Jalan-Nya
Rumah para dewa
Sepi, sunyi, nan tentram
Beginilah keindahan yang sesungguhnya
Merajut sahaja bersama para pejuang
Meraih angka-angka tak bertuan
Sungguh ini bias
Waktu berjalan sederhana
Meniti kejujuran tertatih-tatih
Melawan arogansi diri
Tentunya dengan Jalan-Nya
Rumah para dewa
Sepi, sunyi, nan tentram
Beginilah keindahan yang sesungguhnya
10 January 2016
Kamu Bukan Iblis
Seyogyanya manusia bermanusiakan manusia
Merentangkan aral berparas Iblis
Menasbihkan kejujuran
Kamu manusia
Bukan malaikat
Bukan pula Iblis
Kamu punya akal
Kenyataannya kamu hanya punya dengkul
Hatimu tertutupi kepentingan
Emosimu menggila
Kau cecar dengan cara-cara pengecut
Ingat,
Kamu bukan Iblis
Merentangkan aral berparas Iblis
Menasbihkan kejujuran
Kamu manusia
Bukan malaikat
Bukan pula Iblis
Kamu punya akal
Kenyataannya kamu hanya punya dengkul
Hatimu tertutupi kepentingan
Emosimu menggila
Kau cecar dengan cara-cara pengecut
Ingat,
Kamu bukan Iblis
09 January 2016
Padam
Waktu berhenti dengan senyum
Berwajah muram tanpa kata
Enggan menatap kemunafikan
Menjalankan kejujuran dengan diam
Padam sudah
Sampai tiba waktunya
Berwajah muram tanpa kata
Enggan menatap kemunafikan
Menjalankan kejujuran dengan diam
Padam sudah
Sampai tiba waktunya
30 September 2015
Hutan Rimbaku Kini
Melawan arus berkorban segala. Tiada henti menyuarakan keadilan tentang alam. Sujud dalam hening hutan rimbaku.
Mereka juga tak henti mengeruk rupiah. Merebahkan alam demi jabatan nista mereka. Sungguh ironi.
Pertarungan tiada henti antara kerakusan dan keadilan.
Semoga alam masih berbaik hati pada manusia.
Mereka juga tak henti mengeruk rupiah. Merebahkan alam demi jabatan nista mereka. Sungguh ironi.
Pertarungan tiada henti antara kerakusan dan keadilan.
Semoga alam masih berbaik hati pada manusia.
18 August 2015
Anugerah-Nya
Selasa, 18 Agustus 2015. Kemaren tepat 70 tahun Indonesia merdeka. Kemaren hari yang tak seindah hari ini. Karena hari ini adalah anugerah. Anugerah bersamanya.
10 May 2015
Marjinal Pendidikan?
Status profesi guru luluh dalam dunia pendidikan. Terjerumus aturan-aturan baku normatif. Terjerembab dalam sistem dewa.
Mereka penguasa kecil membunuh kaum marjinal. Mereka penuh kebohongan, anarki, dan bersembunyi di ketiak agama.
Niat busuk, tipu-tipu, dan aku masuk dalam liang kedengkiaan. Bosan, eneg, sumpek melihat realitas pendidikan tanpa ketulusan.
Mereka penguasa kecil membunuh kaum marjinal. Mereka penuh kebohongan, anarki, dan bersembunyi di ketiak agama.
Niat busuk, tipu-tipu, dan aku masuk dalam liang kedengkiaan. Bosan, eneg, sumpek melihat realitas pendidikan tanpa ketulusan.
11 March 2015
Sandiwara Politik
Bosan isinya kriminalisasi,
para koruptor,
dan para pejabat yang menghias dirinya dengan citra.
Tebar retorika,
Penuh ancaman,
dan sandiwara para pelaku sandiwara politik.
Manusia,
Mereka manusia,
Dan manusia bukan malaikat apalagi setan.
para koruptor,
dan para pejabat yang menghias dirinya dengan citra.
Tebar retorika,
Penuh ancaman,
dan sandiwara para pelaku sandiwara politik.
Manusia,
Mereka manusia,
Dan manusia bukan malaikat apalagi setan.
22 February 2015
Aku Pengembara
Aral bukan halangan untuk melanjutkan kisah-kisah baik. Meretas waktu dengan sejuta harapan. Bebas lepas mendekap mimpi-mimpi. Aku pengembara.
Tidak semestinya aku berada pada ruang bersekat. Tembok angkuh nan eksklusif telah menjadi pembatas. Aku terjang saja, karena aku hanya pengembara.
Hidup tidak hanya beretorika saja. Tidak hanya membahas kekuasaan. Tidak juga pada kapitalisme, dan uang-uang saja setiap hari. Itu hidupmu bukan hidupku, karena aku hanya pengembara.
Aku singgah sebentar hanya untuk merebahkan tulang yang telah retak akibat kebodohanku. Menatap cerahnya langitpun aku tak berdaya. Aku hanya pengembara.
Aku berjalan lunglai karena rentah. Tak berdaya. Aku sendiri, karena aku pengembara.
Tidak semestinya aku berada pada ruang bersekat. Tembok angkuh nan eksklusif telah menjadi pembatas. Aku terjang saja, karena aku hanya pengembara.
Hidup tidak hanya beretorika saja. Tidak hanya membahas kekuasaan. Tidak juga pada kapitalisme, dan uang-uang saja setiap hari. Itu hidupmu bukan hidupku, karena aku hanya pengembara.
Aku singgah sebentar hanya untuk merebahkan tulang yang telah retak akibat kebodohanku. Menatap cerahnya langitpun aku tak berdaya. Aku hanya pengembara.
Aku berjalan lunglai karena rentah. Tak berdaya. Aku sendiri, karena aku pengembara.
25 January 2015
Jika Anda Pendidik
Enggan lalui dengan pemarah seperti kalian, penjilat kepentingan dengan arogansi anak kemaren sore. Selalu begitu setiap hari, tanpa bisa berubah dewasa.
Kau begitu perkasa, saat ini saja. Esok, kau pasti akan terinjak-injak. Berhentilah semena-mena, jika ingin usiamu ingin panjang.
Jika anda pendidik bersabarlah,
Jika anda pendidik milikilah akhlak,
Jika anda pendidik pelajari ilmu,
Jika anda pendidik jujurlah,
itu jika anda pendidik!!!
Kau begitu perkasa, saat ini saja. Esok, kau pasti akan terinjak-injak. Berhentilah semena-mena, jika ingin usiamu ingin panjang.
Jika anda pendidik bersabarlah,
Jika anda pendidik milikilah akhlak,
Jika anda pendidik pelajari ilmu,
Jika anda pendidik jujurlah,
itu jika anda pendidik!!!
24 January 2015
Lampau Kembali Sejenak
Harapan bergumam dalam cita
Mengukur waktu tak kembali
Hingga tiba kembali
Sejenak saja
Kala surga di dekap
Langit dalam genggam
Tiba-tiba lenyap
Tanpa ada jawab
Kini waktu berpihak
Kembali sejenak
Tak tahu apakah abadi
Atau hanya pelipur dahaga bermain bola
Mengukur waktu tak kembali
Hingga tiba kembali
Sejenak saja
Kala surga di dekap
Langit dalam genggam
Tiba-tiba lenyap
Tanpa ada jawab
Kini waktu berpihak
Kembali sejenak
Tak tahu apakah abadi
Atau hanya pelipur dahaga bermain bola
11 January 2015
2015 Menulislah
Berlalu sudah 2014, berlalu dengan segala pasif dalam tulis.
Mulai dengan 2015, tulis di mulai lagi.
Mulai dengan cara yang beda
Dengan spirit tanpa batas
Mulai dengan 2015, tulis di mulai lagi.
Mulai dengan cara yang beda
Dengan spirit tanpa batas
18 September 2014
Perangkat Tanpa Kemuliaan
Semua serba proyek, berbasis pada materialistik
Bernoda bermental ala koruptor
Sibuk dan tak mengenal arah
Berbicara seolah mahaguru
Manusia berjiwa iblis
Merengkuh kesombongan dan ketamakan
Mereka mengejar harta dan tahta
Apa ini formalitas untuk kemuliaan
Atau hanya senda gurau para pembuat perangkat
Sungguh semakin aneh tatkala wajah-wajah mulai bernada sengak
Beginilah potret perangkat tanpa kemuliaan.
Hotel Yusron Jombang, 18 September 2014
Bernoda bermental ala koruptor
Sibuk dan tak mengenal arah
Berbicara seolah mahaguru
Manusia berjiwa iblis
Merengkuh kesombongan dan ketamakan
Mereka mengejar harta dan tahta
Apa ini formalitas untuk kemuliaan
Atau hanya senda gurau para pembuat perangkat
Sungguh semakin aneh tatkala wajah-wajah mulai bernada sengak
Beginilah potret perangkat tanpa kemuliaan.
Hotel Yusron Jombang, 18 September 2014
13 August 2014
Bijak
Langkah terbaca perlahan tak ber arah, tak ber tuan, tak ber pijak
Riuh takkan membunuh karakter tak bijak
Diam hanya melenggangkan para amoral
Entah kenapa ini ada semua di dunia pendidikan
Apa mereka tak mengenal etika
atau mengenal etika tapi tak melakukan
Semua di pandang politik
Semua di anggap pertarungan
Jiwa seperti ini hanya akan berlalu saja
Kata teman: "roda berputar"
Mungkinkah, berapa kecepatan berputarnya
dan seberapa kuat porosnya
Ini bukan masalah roda, manun etika
benarkah???
Mungkin etikaku yang kurang baik karena memandang mereka politikus
Maafkan aku alam, karena aku semalam meninggalkanmu hanya karena manusia tamak
Riuh takkan membunuh karakter tak bijak
Diam hanya melenggangkan para amoral
Entah kenapa ini ada semua di dunia pendidikan
Apa mereka tak mengenal etika
atau mengenal etika tapi tak melakukan
Semua di pandang politik
Semua di anggap pertarungan
Jiwa seperti ini hanya akan berlalu saja
Kata teman: "roda berputar"
Mungkinkah, berapa kecepatan berputarnya
dan seberapa kuat porosnya
Ini bukan masalah roda, manun etika
benarkah???
Mungkin etikaku yang kurang baik karena memandang mereka politikus
Maafkan aku alam, karena aku semalam meninggalkanmu hanya karena manusia tamak
12 May 2014
Penderita Autis Sosial
Manusia modern
Manusia masa kini
Manusia teknologi
Manusia mesin
Rasa terkikis, hilang, melebur menjadi arang tengkorak hitam
Mereka bersatu bersua tentang keadilan kemudahan
Apakah materi, jabatan membutakanmu
atau aku yang buta tentang kehidupan
Saat-saat dimana kasih dan cinta tergantikan teknologi
Manusia masa kini
Manusia teknologi
Manusia mesin
Rasa terkikis, hilang, melebur menjadi arang tengkorak hitam
Mereka bersatu bersua tentang keadilan kemudahan
Apakah materi, jabatan membutakanmu
atau aku yang buta tentang kehidupan
Saat-saat dimana kasih dan cinta tergantikan teknologi
19 April 2014
Penganut Paham Politik
Cetak dan cetak, negara sedang sibuk mencetak, kertas-kertas keluar dari lubang kayu penghasil oksigen. Pemilu dan Ujian Nasional saling berebut tuah kertas. Mereka bergerak cepat di tahun 2014.
Retorika iklan mengumbar diri begitu gencar mengalahkan kata-kata bijak. Keluar jalur sudah biasa bagi mereka penganut kekuasaan. Begitulah negeriku kini.
Apatis? iya saya sangat apatis terhadap mereka, kalian dan anda-anda semua penganut paham politik.
Retorika iklan mengumbar diri begitu gencar mengalahkan kata-kata bijak. Keluar jalur sudah biasa bagi mereka penganut kekuasaan. Begitulah negeriku kini.
Apatis? iya saya sangat apatis terhadap mereka, kalian dan anda-anda semua penganut paham politik.
Subscribe to:
Posts (Atom)