Hantam dengan telak ketidak-jujuran. Lawan dengan idealis. Maju dan pantang menengok ke belakang.
Warna senja membuat kita semakin luluh. Masa muda bukan waktunya menyerah. Genggam dan raih dengan jalan bergelombang yang kau buat sendiri. Lurus hanya akan membuat kita terlupa akan terjang badai kehidupan.
Seliar alam jagad raya dalam berkarya. Sedalam putaran gelombang radiasi dalam menciptakan virus kedamaian. Berharmoni dengan bahasa kejujuran.
24 March 2011
Betina Liar
Ikat itu bukan main-main. Muda bukan coba-coba. Cinta letaknya hanya di neraka, cinta simbol main-main, layaknya anak kecil yang cinta dengan main-main.
Sederhana saja, belajar kehidupan, bertanggungjawab, menghargai sesama, dan jujur itu sudah cukup. Materialistik hanya membuat ruang semakin berbeda. Betina Liar akan selalu liar.
Berpikir karma bukan lagi awal. Lalui dengan jalan betina liar. Betina yang tak mampu menjaga keliaran dan betina yang lelah dengan keliaran.
Hidup bukan kemudahan saja, jadi jangan kau anggap mudah. Hidup bukan kesulitan saja, jadi santai saja. Jadilah betina liar yang bisa belajar, bukan betina liar muda dengan otak pesakitan.
Sederhana saja, belajar kehidupan, bertanggungjawab, menghargai sesama, dan jujur itu sudah cukup. Materialistik hanya membuat ruang semakin berbeda. Betina Liar akan selalu liar.
Berpikir karma bukan lagi awal. Lalui dengan jalan betina liar. Betina yang tak mampu menjaga keliaran dan betina yang lelah dengan keliaran.
Hidup bukan kemudahan saja, jadi jangan kau anggap mudah. Hidup bukan kesulitan saja, jadi santai saja. Jadilah betina liar yang bisa belajar, bukan betina liar muda dengan otak pesakitan.
Asap Liar
Nikotin menjalar ke paru-paru dengan hiasan kemerdekaan. Karbondioksida merasuk memberikan kanker tak diundang. Oksigen penawar efektif bagi keberlanjutan.
Asap liar ada dimana-mana. Aturan hanya pada orang yang ber-etika namun tak ber-otak. Asap liar primadona bagi para pecandunya.
Tanaman itu liar, begitupun dengan asapnya. Pabrik itu liar, begitupun dengan asapnya. Liar tanpa batas menjadi simbol kemerdekaan. Merdeka itu penting.
Asap liar ada dimana-mana. Aturan hanya pada orang yang ber-etika namun tak ber-otak. Asap liar primadona bagi para pecandunya.
Tanaman itu liar, begitupun dengan asapnya. Pabrik itu liar, begitupun dengan asapnya. Liar tanpa batas menjadi simbol kemerdekaan. Merdeka itu penting.
18 March 2011
Mantan Sahabat
Mendengungkan gejolak arah; aku semakin tak peduli.
Di-ibakan atas nama cinta; aku bosan.
Memandang langit yang terlampau nyenyak saat tertidur.
Tak berarti cantik Bintang dan elok Bulan;
Mereka butuh Matahari.
Do’a bersama lirih suci dirinya;
Menunjukkanku pada binar cahaya.
Disebrang jalanku yang tak tentu;
Dia membelokkan dengan cara yang berbeda.
Sahabat adalah simbol sejati dalam hidup;
Tanpa sahabat, hidup takkan ada artinya.
Sahabat melebihi cinta segala-galanya;
Begitupun datangnya Mantan Sahabat;
Mereka butuh Mantan Sahabat.
Satu pilihan hati. Satu keyakinan dalam melantunkan arah.
Setiap fitrah alam berpasangan
Di-ibakan atas nama cinta; aku bosan.
Memandang langit yang terlampau nyenyak saat tertidur.
Tak berarti cantik Bintang dan elok Bulan;
Mereka butuh Matahari.
Do’a bersama lirih suci dirinya;
Menunjukkanku pada binar cahaya.
Disebrang jalanku yang tak tentu;
Dia membelokkan dengan cara yang berbeda.
Sahabat adalah simbol sejati dalam hidup;
Tanpa sahabat, hidup takkan ada artinya.
Sahabat melebihi cinta segala-galanya;
Begitupun datangnya Mantan Sahabat;
Mereka butuh Mantan Sahabat.
Satu pilihan hati. Satu keyakinan dalam melantunkan arah.
Setiap fitrah alam berpasangan
11 March 2011
Retak Bumi
Bergetar dinding sebrang timur
Riak tembus kekuasaan
Menanti waktu reda
Dipesisir terdampar
Pengeran timur menangis
Seraya meratapi terjangan
Amuk yang selaras kekejaman
Satu getar magma
Satu kata dalam bencana
Satu do'a bagi korban
Riak tembus kekuasaan
Menanti waktu reda
Dipesisir terdampar
Pengeran timur menangis
Seraya meratapi terjangan
Amuk yang selaras kekejaman
Satu getar magma
Satu kata dalam bencana
Satu do'a bagi korban
Gelombang Merengkuh Tohoku
Gempa 8,8 skala Richter di pesisir timur laut Jepang. Meluluhlantahkan wilayah Tohuku, tepatnya di daerah utara pulau Honshu. Sekali lagi dunia berkabung.
Stunami yang menghantam negara maju seperti Jepang, mengingatkan kita pada dialektika stunami yang menghujam Indonesia di tahun 2004. Dengan kedahsyatan 9,3 skala Richter disebelah barat Aceh.
Gelombang tinggi menerjang tak pandang bangunan kokoh nan mentereng. Semua akan terlindah oleh gemuruh keangkeran stunami. Seperti kita ketahui bahwa konsumsi ikan di jepang adalah tertinggi di dunia, dan kali ini ikan akan menari bersorak ria diatas kedigdayaan negara Jepang.
Hormati laut dan hargai ciptaan didalamnya dengan seadil-adilnya untuk kemakmuran dunia. Pesan dari Ikan Nusantara.
Stunami yang menghantam negara maju seperti Jepang, mengingatkan kita pada dialektika stunami yang menghujam Indonesia di tahun 2004. Dengan kedahsyatan 9,3 skala Richter disebelah barat Aceh.
Gelombang tinggi menerjang tak pandang bangunan kokoh nan mentereng. Semua akan terlindah oleh gemuruh keangkeran stunami. Seperti kita ketahui bahwa konsumsi ikan di jepang adalah tertinggi di dunia, dan kali ini ikan akan menari bersorak ria diatas kedigdayaan negara Jepang.
Hormati laut dan hargai ciptaan didalamnya dengan seadil-adilnya untuk kemakmuran dunia. Pesan dari Ikan Nusantara.
09 March 2011
Persimpangan Pendidikan
Duhai kelembutan tutur nan bijak: janganlah rentan akan sikap kedisiplinan pembelenggu kreatifitas. Saat romantisme budaya barat menjadi tiang penyangga, maka jadikan lantai budaya kerifan lokal dikepala para anak-anak Indonesia.
Duhai yang dihormati: Tidak bisa hidup tanpa tawa dan gurau, biarkan tawa jadi lumbung peringkat satu dunia dan jadikan gurau sebagai lantunan belajar.
Kekang, jangan kau kekang dengan seragam, jangan kau tikam dengan SPP, jangan kau bungkam dengan aturan pengikat. Biarkan pendidikan mencari jati dirinya. Anak-anak tidak butuh tugas-tugas atau nilai UAN yang bagus, namun butuh harkat dan martabatnya dihargai.
Saling berusaha dan optimal. Mengeluh hanya menjadi kantong sampah pendidikan.
Duhai yang dihormati: Tidak bisa hidup tanpa tawa dan gurau, biarkan tawa jadi lumbung peringkat satu dunia dan jadikan gurau sebagai lantunan belajar.
Kekang, jangan kau kekang dengan seragam, jangan kau tikam dengan SPP, jangan kau bungkam dengan aturan pengikat. Biarkan pendidikan mencari jati dirinya. Anak-anak tidak butuh tugas-tugas atau nilai UAN yang bagus, namun butuh harkat dan martabatnya dihargai.
Saling berusaha dan optimal. Mengeluh hanya menjadi kantong sampah pendidikan.
05 March 2011
Alas Tak Ber-alas
kata Alas biasa disebut oleh orang jawa, namun dalam bahasa Indonesia Alas bernama Hutan. Alas bukan Alaska yang dingin dan beranjak mencair akibat pemanasan global.
Kini jarang ditemukan Alas nan rimbun. Berangsur dan bertahap Alas telah menjadi ruang pekat nan gersang. Nama Alas terkikis keangkerannya, karena yang didalam Alas, seperti harimau ikut dimusnahkan.
Bagaimana jika manusia modern dan kapitalis tidak ber-alas, tidur tidak ber-alas, makan tidak ber-alas piring, minum tidak ber-alas gelas, semua itu ada kemungkinannya jika manusia masih terus-terusan menghancurkan Alas.
Kini jarang ditemukan Alas nan rimbun. Berangsur dan bertahap Alas telah menjadi ruang pekat nan gersang. Nama Alas terkikis keangkerannya, karena yang didalam Alas, seperti harimau ikut dimusnahkan.
Bagaimana jika manusia modern dan kapitalis tidak ber-alas, tidur tidak ber-alas, makan tidak ber-alas piring, minum tidak ber-alas gelas, semua itu ada kemungkinannya jika manusia masih terus-terusan menghancurkan Alas.
02 March 2011
Persinggahan Ikat Suci
Minggu, 27 februari 2011. Pagi berdegup melintasi sahaja waktu. Melewati dua makam Presiden Indonesia, dari sang revolusioner ke pembaharu perubahan nusantara. Tujuh dalam satu mobilitas dan tujuan yang sama.
Ini waktu yang terlewati begitu saja, cepat, tanpa aral dan penuh harapan. Saat yang dinanti bagi kehidupan yang baru. Kehidupan yang menjadi fitrah anak manusia dalam melanjutkan hidupnya.
Hanya berdasar keyakinan dan niat baik. Itu saja.
Ini waktu yang terlewati begitu saja, cepat, tanpa aral dan penuh harapan. Saat yang dinanti bagi kehidupan yang baru. Kehidupan yang menjadi fitrah anak manusia dalam melanjutkan hidupnya.
Hanya berdasar keyakinan dan niat baik. Itu saja.
Subscribe to:
Posts (Atom)