Embun pada getah nadi memerah
Terasing pada luapan air
Bengalir diantara dedaunan
Bersua kejujuan
Sampaikan salamku pada kebenaran
Telaga hening rumahku
Sunyi tanpa batas
Beriak tatkala bingkai kebohongan membumi
25 January 2011
Beriak Telaga Sunyi
18 January 2011
Batas Putih
Pergolakan nusantara mulai berintrik. Sikut sana sikut sini. Diterpa dihancurkan koruptor. Nusantara bertahankah?
Manusia mulai men-Tuhankan kertas-kertas. Jabatan dan status jadi Surga. Mobil mewah dan pelesir Eropa jadi Tujuan. Harapan rakyat hanya ada dimimpi. Nusantara bertahankah?
Fenomena gila ada dimana-mana. Mulai muncul kebenaran baru dari lubang kemunafikan. Nusantara bertahankah?
Saudara kita sangat mencintai perang. Konflik disengaja, konflik yang penuh senyum durhaka. Sampai ada konsep manajemen konflik. Nusantara Bertahankah?
Gerakan regresif, penuh korelasi tanpa perlakuan atau percobaan tidak ada lagi yang berani. Manusia mencari titik aman, seperti mencari hidup panjang. Sehingga menghalalkan kekayaan atas nama individu, dan yang tertindas dan miskin maa bodoh. Nusantara bertahankah?
Batas putih harus ditegakkan. Bersuaralah dengan lantang akan kebenaran. Perjuangkan sendi-sendi kaum marginal dan kaum tertindas. Berkatalah pada dunia bahwa ini NUSANTARA, negara para dewa Kebaikan.
Manusia mulai men-Tuhankan kertas-kertas. Jabatan dan status jadi Surga. Mobil mewah dan pelesir Eropa jadi Tujuan. Harapan rakyat hanya ada dimimpi. Nusantara bertahankah?
Fenomena gila ada dimana-mana. Mulai muncul kebenaran baru dari lubang kemunafikan. Nusantara bertahankah?
Saudara kita sangat mencintai perang. Konflik disengaja, konflik yang penuh senyum durhaka. Sampai ada konsep manajemen konflik. Nusantara Bertahankah?
Gerakan regresif, penuh korelasi tanpa perlakuan atau percobaan tidak ada lagi yang berani. Manusia mencari titik aman, seperti mencari hidup panjang. Sehingga menghalalkan kekayaan atas nama individu, dan yang tertindas dan miskin maa bodoh. Nusantara bertahankah?
Batas putih harus ditegakkan. Bersuaralah dengan lantang akan kebenaran. Perjuangkan sendi-sendi kaum marginal dan kaum tertindas. Berkatalah pada dunia bahwa ini NUSANTARA, negara para dewa Kebaikan.
Bercita dan Bertujuan
Aku lewati usia Gie. Demam kehidupan yang baru. Menapaki kisah yang penuh terjal tajan. Badai terkikis keikhlasan. Bersamamu keikhlasan aku damai.
Jerah dengan semua masa muda. Lalui perubahan dengan cahaya keyakinan. Halang pasti ada, tapi dengan keyakinan berstrategi risiko aku bisa lalui.
Hidup penuh risiko. Awal manusia lahir hanya ada dua pilihan, hidup atau mati. Begitupun seyogyanya. Bukan takut akan hari esok, tapi pandanglah hari esok adalah hidupmu.
Awal tahun rasa syukur yang begitu dalam, Engkau bukakan semua Tuhan. Aku yang tak mampu, aku yang lemah, aku yang tak berdaya, namun aku pantang menyerah.
Rintik yang melanda bukanlah alasan untuk tetap. Berjalan digelombang arus deras dengan untaian senyum tajam dan doa-doa.
Jerah dengan semua masa muda. Lalui perubahan dengan cahaya keyakinan. Halang pasti ada, tapi dengan keyakinan berstrategi risiko aku bisa lalui.
Hidup penuh risiko. Awal manusia lahir hanya ada dua pilihan, hidup atau mati. Begitupun seyogyanya. Bukan takut akan hari esok, tapi pandanglah hari esok adalah hidupmu.
Awal tahun rasa syukur yang begitu dalam, Engkau bukakan semua Tuhan. Aku yang tak mampu, aku yang lemah, aku yang tak berdaya, namun aku pantang menyerah.
Rintik yang melanda bukanlah alasan untuk tetap. Berjalan digelombang arus deras dengan untaian senyum tajam dan doa-doa.
13 January 2011
Lantunan Keikhlasan
Tidak ada lagi ruang bedebah. Hilang terkikis aroma kejujuran. Menatap cahaya suci dibalik rumpun dunia.
Jalani dan jalani saja. Sejarah tergores pelik namun indah. Kita ciptakan percikan halus nan lembut.
Riuh ramai mereka tidak lagi hinggap. Sejajar nafas damai sejati. Aku lantunkan keikhlasan agar suci menjadi suci, damai menjadi damai. Seiring jalan yang tertera dalam kitab terdahulu.
Jalani dan jalani saja. Sejarah tergores pelik namun indah. Kita ciptakan percikan halus nan lembut.
Riuh ramai mereka tidak lagi hinggap. Sejajar nafas damai sejati. Aku lantunkan keikhlasan agar suci menjadi suci, damai menjadi damai. Seiring jalan yang tertera dalam kitab terdahulu.
10 January 2011
Dunia Virus
Lantunkan lagu perang. Teriak tajam penuh murka. Tanpa lagi ruang sahaja di bumi. Ini adalah duniaku. Dunia virus.
Konservasi hanya diundang-undang, kau ajarkan anak manusia dengan celaka retorika. Masa emas dan bentuk seksi hanya di sejarah. Kemakmuran dan gemah ripah loh jinawi hanya ada di kitab-kitab. Kau ajarkan kebohongan.
Konservasi hanya diundang-undang, kau ajarkan anak manusia dengan celaka retorika. Masa emas dan bentuk seksi hanya di sejarah. Kemakmuran dan gemah ripah loh jinawi hanya ada di kitab-kitab. Kau ajarkan kebohongan.
Jalanan Mencekam
Terobos kala waktu tak bersahabat. Lalui jiwa-jiwa pemberontak. Menerpa segala asing dalam diri. Seraya cahaya dengan kilau yang memutihkan segala warna.
Aku berdiri diatas kertas bertulis. Tak berhadap realitas, namun entitas. Menyusun segala daya permata dalam gelap. Ribuan jalanan serta raut muram takkan menghentikan semua ini.
Aku dalam riuh tak sejati. Menghantam ketidakadilan. Menghujam sendi kemalasan. Meretas asa yang telah hilang.
Jalanan sudah tak bersahabat. Ekosistem memerah corona neraka. Melibas tak berdaya. Bersamamu aku disisi petarung jalanan. Takkan gentar dengan egosentris biadab manusia. Meskipun jalanan mencekam, akan aku lalui dengan tenang jiwa.
Aku berdiri diatas kertas bertulis. Tak berhadap realitas, namun entitas. Menyusun segala daya permata dalam gelap. Ribuan jalanan serta raut muram takkan menghentikan semua ini.
Aku dalam riuh tak sejati. Menghantam ketidakadilan. Menghujam sendi kemalasan. Meretas asa yang telah hilang.
Jalanan sudah tak bersahabat. Ekosistem memerah corona neraka. Melibas tak berdaya. Bersamamu aku disisi petarung jalanan. Takkan gentar dengan egosentris biadab manusia. Meskipun jalanan mencekam, akan aku lalui dengan tenang jiwa.
Subscribe to:
Posts (Atom)