Lunglai dalam ketidakpastian. Terhempas jerami terjang tengkulak biadab. Riuh ramai tak terasa, dan hanya sunyi pagi ini.
Suara-suara
do'a sebrang jalanan. Mengukir indah dalam sujud. Ku tahbiskan jiwa ini
padamu Penguasa Alam. Kota yang tak bersahabat dan aku terhenyak sepi.
Suram
sudut alam semesta. Semua bergegas meminta surga. Semua beranjak
menjauh neraka. Namun, kenapa cara-cara hitam di bumi masih kau pakai.
Lantunan suci hanya kau hafal di mulut saja. Pergerakan statis tanpa
aroma kejujuran. Itukah sudut kota yang kau banggakan.
No comments:
Post a Comment