Duhai kelembutan tutur nan bijak: janganlah rentan akan sikap kedisiplinan pembelenggu kreatifitas. Saat romantisme budaya barat menjadi tiang penyangga, maka jadikan lantai budaya kerifan lokal dikepala para anak-anak Indonesia.
Duhai yang dihormati: Tidak bisa hidup tanpa tawa dan gurau, biarkan tawa jadi lumbung peringkat satu dunia dan jadikan gurau sebagai lantunan belajar.
Kekang, jangan kau kekang dengan seragam, jangan kau tikam dengan SPP, jangan kau bungkam dengan aturan pengikat. Biarkan pendidikan mencari jati dirinya. Anak-anak tidak butuh tugas-tugas atau nilai UAN yang bagus, namun butuh harkat dan martabatnya dihargai.
Saling berusaha dan optimal. Mengeluh hanya menjadi kantong sampah pendidikan.
No comments:
Post a Comment