04 September 2011
Rimba Tepi Kota
Luntur jiwa kelam dalam belaian ibu pertiwi. Menentang arus belantara nusantara hijau. Meniti setiap masa menuju akhir dunia. Manusia makhuk tak berbentuk.
Senja kota menggiring dimensi retorika. Televisi menawarkan berjuta kebodohan. Rakyat bangunlah, bergegaslah menuju keadilan.
Tepian kota menanti jawab. Hukum rimba telah datang. Tanpa Moral mereka para pen-serakah. Murka rakyat Murka Tuhan...
27 August 2011
Retak Lingkaran Hitam
Seloroh tubuh meredam gejolak. Angin hitam mendegradasi kecerdasan mereka. Tanpa kerja keras mereka begitu menikmati masa muda. Tanpa merasa menanam aku akan tenang.
Kepribadian yang dirampah kemalasan membunuh jiwa muda mereka. Seakan menang otak kampungan para pelajar. Sejenak aku menghela nafas karena semua ini adalah proses. Jauh lebih kejam dunia pendidikan yang sebenarnya.
Hedonisme pergilah. Kapitalisme pergilah. Ini sumsum muda, jangan kau sakiti degan kesenangan palsu.
Langkah semakin saja terasa berat. Lingkaran hitam selalu ada disetiap tempat. Semakin lelah, dan digerus oleh jiwa-jiwa muda pemalas.
16 August 2011
Krisis Pemuda
Pemuda membangun bangsa dengan darah. Pemuda yang membuat merdeka negeri ini. Pemuda yang menghancurkan penjajah dari Nusantara. Pemuda yang merevolusi dan mereformasi Indonesia.
Tangkup harapan selaras panjang pekik para pemuda. Teriak tajam bunuh korupsi di tangan pemuda. Pemuda tiang negara yang kokoh. Sejarah pernah mencatat kehebatan para pemuda.
Krisis pemuda di depan mata. Kasus Gayus, kasus Nazaruddin mencoreng nama pemuda. Roh pemuda harus kembali fitrah. Merdeka negaraku, merdeka bangsaku, merdeka kaum pemuda.
Tangkup harapan selaras panjang pekik para pemuda. Teriak tajam bunuh korupsi di tangan pemuda. Pemuda tiang negara yang kokoh. Sejarah pernah mencatat kehebatan para pemuda.
Krisis pemuda di depan mata. Kasus Gayus, kasus Nazaruddin mencoreng nama pemuda. Roh pemuda harus kembali fitrah. Merdeka negaraku, merdeka bangsaku, merdeka kaum pemuda.
12 August 2011
Gerilya
Sudah lama terdiam. Waktu terbuang percuma. Ga ada yang spesial dari tempat persembunyian. Semua serba kehidupan kapitalis, konsumenisme dan materialistik.
Dermaga perang sudah rapuh. Perlahan mulai retak dan hancur. Tapi kau masih terdiam, dan aku mengamini.
Kehidupan alam semesta bukan buat kaum hedonisme saja. Hanya kuasa kehidupan pribadi yang aku temukan. Tiada lagi kawan diskusi dalam persembunyian. Apakah ini waktunya.
Berpikir dan merenung lebih baik dari pada beribadah seribu tahun. Itu kalimat sebuah hadist yang masih dalam perdebatan. Namun, terlepas dari hal tersebut berpikir untuk sebuah tujuan perubahan menuju pencerahan adalah yang perlu dilakukan saat ini. Saat amunisi masih terkumpul dengan tegas dan jujur.
Dermaga perang sudah rapuh. Perlahan mulai retak dan hancur. Tapi kau masih terdiam, dan aku mengamini.
Kehidupan alam semesta bukan buat kaum hedonisme saja. Hanya kuasa kehidupan pribadi yang aku temukan. Tiada lagi kawan diskusi dalam persembunyian. Apakah ini waktunya.
Berpikir dan merenung lebih baik dari pada beribadah seribu tahun. Itu kalimat sebuah hadist yang masih dalam perdebatan. Namun, terlepas dari hal tersebut berpikir untuk sebuah tujuan perubahan menuju pencerahan adalah yang perlu dilakukan saat ini. Saat amunisi masih terkumpul dengan tegas dan jujur.
Subscribe to:
Posts (Atom)