Beranjak dari ruang benderang, lalui waktu tanpa batas, meski bersekat...
Merobohkan tanpa menjatuhkan...
Memuliakan tanpa memuji...

24 February 2022

Lagi-lagi Muak

Lagi-lagi sejarah berulang, bung. Misi tuntas, ya, buat misi lagi. Bukan malah terjebak pada ruang kekuasaan.

Rasanya bosan! Itu saja dan tidak ada perkembangan. Beruntung, menulis menjadi penolong untuk tetap produktif.

Menulis jalan menuju-Nya. Sangat tenang bagi jiwa-jiwa yang rapuh seperti saya.

"Berhentilah bertarung untuk hal yang gak penting! Kendalikan."

06 February 2022

Lagi-lagi Sertifikasi

Cek Dapo! Ups, saya kasih jawab simpel. Terima kasih!

Iya sesimpel itu sekarang. Boro-boro mau ngecek! Denger saja sudah malas.

Dahulu mungkin masih tertarik, itung-itung prestasi ada nilainya. Jadi, sibuk banget, buat karya, pendampingan lomba, hingga pelatihan sana-sini.

Ternyata tidak semudah itu ferguso! Tahu sendirilah, semakin banyak prestasi, semakin ... Ah malas jawabnya.

Tapi, jangan khawatir! Perlahan tapi pasti. 

Pasti apa? Pasti beratlah buat yang gak kuat..he..he..

Lalu ngapain, di profesi kamu, itu kan yang dicari-cari banyak orang?

Bisa iya, bisa juga tidak!

Karena banyak kok yang masih "edan", bahkan ada beberapa yang sudah dapat, malah dilepas. 

Kok dilepas? 

Ya, tanya mereka. Itu hak mereka, karena masih beruntung juga pernah dapat...he...he...

Intinya, jangan khawatir jika kalian tidak dapat. Tidak perlu juga bersusah payah mendapatkannya!

Banyak jalan lain, kawan!

Gambar ini hanya pemanis bung! Tetap berkarya...


24 August 2021

10 Kata-kata Lucu Status WhatsApp yang Bikin Ngakak

Paling enak lihat status teman kayak gini. Gak bikin spaneng, heppy terus. Pernah ngalamin kan....he..he... Ini dia 10 Kata-kata Lucu Status WhatsApp yang Bikin Ngakak



03 July 2021

Aneka Rangkuman Buku Favorit, Baca di Pimtar

 


Ada beberapa judul buku saja yang saya kerjakan di aplikasi Pimtar, selebihnya penulis lain yang tergabung dalam tim penulis Pimtar.

Mulanya memang tidak mudah. Minimal, harus membaca buku secara keseluruhan. Memahami kalimat dan setiap kata yang ada di dalamnya. Ada proses panjang yang harus dilalui, mungkin itu juga yang dirasakan penulis lain.

Tapi, seiring berjalannya waktu. Ini menjadi sebuah kebiasaan. Apalagi saat bertugas menjadi editor.

Setiap minggu, sebelum di-publish. Saya harus menelaah terlebih dahulu isi rangkuman yang sudah masuk. Memastikan kalimat sesuai dan tidak ada typo di dalamnya. Pembaca harus nyaman. Itu intinya! Karena itu, saat mengerjakan harus hati-hati. 

Hal tersebut, tentu tidak lepas dari berbagai latar belakang perangkum yang memiliki ciri khas dan gaya penulisan yang berbeda-beda, sesuai karakter perangkum dan pemahamannya terhadap buku yang mereka kerjakan.

Terlepas dari itu semua, membaca rangkuman Pimtar pertama kali adalah anugerah. Mengetahui banyak hal tentang buku-buku best seller, dan ilmu baru pastinya. Terima kasih Pimtar, semoga bermanfaat.

12 December 2020

Jangan Terbalik Menafsirkan

Saat jadi seorang pendidik, bisa jadi itu bukan saya. Tapi sudah 12 tahun lebih, apa benar itu saya! Jelas bukan.

Kebetulan saja! Mungkin. 

Tapi, bertemu dengan mereka yang mau belajar itu sudah sangat menyenangkan. Berlatih bersama, berbagi pengetahuan. Bukan mereka yang mendapatkan ilmu, tapi saya yang mendapatkan ilmu dari mereka. Itu yang membuat betah.

Mereka murid, mereka mahasiswa, mereka pula yang membagi ilmu kepada saya. Bukan sebaliknya!

Jika kebetulan dalam suatu kompetisi mereka juara. Itu karena kemampuan mereka, bukan karena saya. 

Jika kebetulan riset mereka juara nasional. Itu juga karena do'a orang tua mereka, bukan dari saya.

Suatu kebetulan saja, saya di dunia pendidikan. Dan, saya ingin dengan mereka. Bukan kalian!


04 December 2020

Saya bukan Pemberontak! Jadi tenang saja

Mereka ketakutan ketika seragam aku kenakan

Mereka pikir aku membalas


Tapi tenang, itu tidak akan aku lakukan

Tenang saja, seragam itu sudah aku lepas


Hidup bukan perkara jabatan atau uang saja

Itu tidak menarik bung! ingat itu


Entah, apakah ini yang terbaik?

Tapi dunia tulis-menulis sudah cukup bagiku


Cukup untuk memberikan kebahagiaan bagi mereka

Cukup sebagai obat penenang alami


Jangan libatkan saya lagi

Karena saya penulis, bukan pemberontak atau pembual seperti kalian

Tekuni Dunia Tulis Menulis

Label tidak selamanya akan menyenangkan

Terlalu banyak politikus-politikus dadakan

Berbicara tanpa dasar

Tapi itu yang laku bung! Aneh...


Menulislah, engkau akan menemukan kebebasan

Asah skill, tuangkan secangkir kopi

Buang peluh pikir

Semai dengan dunia baru yang penuh warna


Identitas formalitas memang perlu

Aku tahu, Anda telah berjuang sebaik-baiknya

Tapi semua berbanding terbaik


Tentu tidak!

Itu semua hanya amal, anggap itu buih, dan lupakan

Jalani kejujuran, hindari kebusukan mereka! itu saja pesannya

19 November 2020

Pernah juga Jadi Pejabat, Itu Bukan Saya!


Punya pangkat, punya kuasa, dan bisa mengatur

Disegani, dihormati, dan mereka tunduk

Namun ada juga yang takut secara tiba-tiba

Jelas itu lawan! Jumawa lalu terdiam


Pejabat bisanya cuma mengatur

Pejabat yang dinginkan rakyat tunduk

Pejabat munculnya tiba-tiba

Sidak dan semua terdiam



23 August 2020

Pandemi Berakhir, Begitulah Harapan Masyarakat Dunia

 

Pandemi berakhir. Masyarakat bergeliat lagi. Ekonomi tumbuh kembali. Harapan akan ada lagi, dan lagi.

Virus enyahlah. Engkau banyak merugikan. Mendatangkan korban. Membuat dunia mati suri.

Untuk sejenak saja! Sejenak dan tidak berkepanjangan. Karena tidak ada pandemi yang hadir bertahun-tahun. 

Manusia sedang diuji. Hitam dan putih dunia modern. Tidak ada yang abadi.

Pandemi ini seolah mengabarkan betapa pentingnya menjaga alam, kelestarian, dan berbagi dengan makhluk lainnya.

Jangan sampai Tuhan murka lagi. Mari berbagi, berbahagia, dan senyuman untuk dunia yang lebih baik.

24 July 2020

Pilihan Berdamai dengan Hati


Terlalu banyak suara sumbang ketika keputusan sudah bulat. Menjadi pejabat teras bukan jalan ku kawan. Jadi sama sekali aku tidak tertarik mendududukinya.

Jadi metodenya pun akan berubah. Tidak serta merta menikmati harta dan tahta itu menyenangkan. Terlalu banyak peristiwa yang tidak asik, flat, dan kurang garam.

Di usia tertentu, terkadang berdamai itu penting. Bukan kalah tapi ngalah. Bukan menyerang tapi bertahan. Bukan lagi bertarung tapi beradaptasi.
 

07 May 2020

PKD dan Ngaji Galileo

Rapat. Meeting.

Dua kata itu yang mewakili sebelum acara Ngaji Galileo dimulai. Ada Mubin, Bambang, terkadang ada wahid juga. 

Sebenarnya ini hampir sama dengan kegiatan di tahun 2003, di mana saat itu saya pernah menjadi SC PKD. Kebetulan ketua rayon nya juga sahabat Mubin.

Saya ingat betul, saya diberikan keleluasaan dalam menyusun acara hingga selesai. Tidak ada campur tangan lain, saya bebas bereksplorasi.

Acara tersebut terjadwal dengan sangat rinci. Acara yang biasanya molor, maka saat PKD tahun itu, acara saya pastikan tidak ada yang molor. Jika kegiatan pukul 8, maka saat pukul 8 itu acara di mulai.

Sebelum PKD, panitia SC saat itu sering rapat. Berkoordinasi menentukan tujuan bersama. Ada Wahid, Qodirul, Mimah, dan lain-lain. Saya ingat, ketua panitia saat itu adalah Irfan Fathoni, atau yang dikenal dengan nama Kaji, karena cuma beliau yang pernah naik haji.

Acara PKD yang berlangsung di Bumiaji tersebut, diikuti oleh banyak mahasiswa, ada yang dari saintek, dan ada juga yang dari jurusan lain, seperti psikologi, syariah, dan lain sebagainya.

Ada satu celetukan dari mahasiswa yang ikut saat itu, katanya, "acara ini aneh, biasanya kegiatan seperti ini molor, tapi saya baru tahu jika ada acara sejenis ini sangat ontime." saya hanya tersenyum saja saat itu.

Dalam hati saya berpikir, ini yang harusnya terjadi. Jangan sampai kita membuang-buang waktu.

Terus bagaimana mengatasi narasumber yang datangnya tidak tepat waktu. Ini masalah yang kerap terjadi, tapi jangan khawatir saat itu kita sudah menyiapkan sahabat anggota SC untuk menjadi pengisi pemanasan dengan beragam permainan yang bisa membuat audiens lebih mudah memahami materi selanjutnya.

Cerita di atas, mengalir begitu saja ketika acara Ngaji Galileo mengembalikan memori yang gila kala itu.

Oh ya, Kaji saat itu selaku ketua panitia sangat membantu kegiatan dengan menyiapkan berbagai hal teknis. Dan, ketua rayon, saat itu tugasnya saya perintahkan duduk dan menerima serta menghormati tamu-tamu yang kerap hadir saat PKD.

Begitu lah mungkin proses detail dan rumit yang terjadi, tapi kita bahagia karena belajar baik tentang manajemen dan waktu.

17 April 2020

Bukan Kultural dan Struktural


Dari dulu yang berasal dari struktural lebih dihormati. Dipuja-puja dan tunduk pada sabda. Namun, tidak bertaji lagi setelah masanya berakhir.

Berbeda hal nya dengan di Galileo. Semua terbalik, wilayah kultural lah yang paling berperan. Jadi tidak heran semua hal bisa diselesaikan di ruang duduk dengan keakraban tingkat dewa.

Apakah struktural penting? iya, untuk menunjukkan eksistensi sebuah organisasi. Bukan eksistensi tujuan dari organisasi, karena tujuan hanya lah milik kepentingan umum.

Kolaborasi di antara keduanya selalu menjadi percikan issue. Tidak ada kekuatan penuh lagi, yang ada hanya sistem kemerdekaan bagi anggotanya.

Yang lapar biarkan sampai pengurus PB. Yang kenyang biarkan sampai kesadaran berbaginya tumbuh. Dan yang tersulit adalah, tidak lapar dan tidak kenyang. Karena pasti akan jalan di tempat. Atau, bahkan mati selamanya.


07 April 2020

Pesolek

Kenalkan orang paling bois di antara mereka. Rapi, bersih dan wangi. Gayanya trendi, hobinya uasyik.

Ia paling banyak didekati para perempuan. Gaya bicaranya menenangkan, humoris, dan menyentuh saat bersama bidadari kampus.

Soal aktivitas, ia jauh lebih mumpuni. Nilai lumayan bagus lah untuk ukuran orang yang rajin turun ke jalan.

Lusuh

Masuk kuliah. Ah ia mah pemalas. Suka nongkrong, ngopi, nggak karuan. Meskipun awal masuk ia sangat rajin. Tapi sejak masuk di dunia asing, ia berbeda.

Tidak sampai 30 persen ia masuk kelas. Kalau pun masuk kelas, ia hanya becanda, atau jika yang mengajar killer ia duduk dibelakang membaca buku.

Aku juga tidak tahu buku apa yang ia baca. Sama sekali tidak ada hubungannya dengan biologi. padahal kasihan kan, dosen mengajar hormon endokrin sampai termehek-mehek tidak ia hiraukan.

Entah setan apa yang sedang menjangkitinya. Baginya, lusuh, rambut panjang, sandal, dan compang-camping bagian dari fashion item yang wow mungkin. Mirip gembel aslinya...

05 April 2020

Sebel Iklan

Terkadang beberapa orang masih menanyakan; "Iklannya kok banyak?" Wajar jika itu ditanyakan, karena banyak yang tidak mengetahui seberapa penting iklan bagi para blogger.

Sebenarnya tidak banyak yang dihasilkan dari Anda ketika mengklik iklan. Dan, Anda juga tidak dirugikan karena sudah mengarahkan kursor ke iklan yang ada di blog.

Begini saya coba jelaskan!

Ketika Anda mengklik iklan, sebenarnya tidak banyak yang dihasilkan oleh seorang blogger, karena sejatinya itu hanya sepersekian dolar dari satu klik yang kemudian masuk ke adsense. Dan, informasi yang dipikirkan oleh seorang blogger, kemudian informasi itu diposting, harganya jauh bernilai lebih dari apa yang sudah Anda klik.

Mungkin Anda lupa, ketika menonton televisi, terkadang Anda membiarkan iklan itu berjalan sendiri. Dan, berapa banyak yang dihasilkan dari sebuah iklan televisi. Anda bisa cek sendiri berapa pendapatan dari iklan di televisi, bisa dicari di google.
Dari situ mungkin Anda akan mengetahui betapa wow nya sebuah iklan. Tapi, yang harus Anda ketahui bahwa blog-blog yang saya buat beberapa memang ada iklannya, dan bukan semata untuk mencari dolar. Lebih dari itu, untuk mengembangkan informasi agar lebih mudah sekaligus mengenal teknologi lebih dalam.

Dan, yang sangat penting adalah bisa mengembangkan passion saya dalam menulis. Sesederhana itu. Tapi jika kemudian Anda klik iklan yang ada diblog ini, maka saya ucapkan terima kasih, dan mohon maaf jika Anda masih menganggap bahwa itu gangguan.

Semoga bermanfaat.     


30 March 2020

Bumi Memulihkan Dirinya Sendiri


Tidak sedikit orang yang berjuang atas nama lingkungan. Mereka mendedikasikan hidupnya dengan  sepenuh hati untuk hutan yang hijau, laut yang bersih, sungai yang indah, dan langit yang membiru.

Beragam cara mereka lakukan. Segala kemampuan dan daya mereka kobarkan. Seperti mendengar rintihan bumi yang secara terus-menerus menangis. Dan, api 'lawan' berdendang.

Kini, bumi memulihkan dirinya sendiri. Hampir kendaraan di kota-kota besar dunia bersembunyi di balik tirai garasi tuannya. Mesin-mesin berasap gelap tertidur nyenyak. Sunyi!

Ada jarak untuk mengenal bumi lebih baik. Cara bijak harus ditempuh, setelah pandemi berakhir. Meskipun ini hanya angan, tapi yakinlah suatu saat akan terjadi. Selamat berjuang kawan.

21 March 2020

Semua Bisa Dijalankan, Fokus Hanya Satu

Dalam satu waktu ada banyak kegiatan yang harus dikerjakan. Mulai dari tertawa dengan abu-abu putih, bermain dialektika dengan mahasiswa, atau pun menalar rangkaian kata dengan keyboard.

Semakin hari, semakin waktu serasa cepat. Sampai tiba ritme bisa dikendalikan.

Satu persatu alur pikir diletakkan pada kondisi maksimal sebuah karya. Bukan lagi pekerjaan atau jabatan yang membuat diri menjadi jengah.

Pastikan bahwa semua adalah anugerah. Tinggal menentukan saja, di mana optimalisasi bisa berjalan dengan baik.

Jalankan saja, berhenti berpikir bahwa Anda sedang bekerja. Masa bodoh dengan ocehan, karena setiap malam yang ditulis akan menjadi jalan kebaikan bagi semua. Amiin.

10 March 2020

Aku dan Duniaku

Membaca buku Helen Keller seperti melihat dunia dalam rona menakjubkan. Kisahnya begitu menyentuh dan heroik.

Perjalanan hidup yang tidak mudah dijalankan dengan penuh semangat yang tidak kenal batas. Menerjang keterbatasan untuk sebuah harapan.

Buku ini bisa menjadi salah satu referensi bacaan terbaik untuk Anda.  Selamat membaca. 


14 February 2020

Pendidikan Itu,

Bersih dan tulus bagi mereka.
Menuju masa depan seperti yang mereka katakan.
Dunia lebih baik bagi mereka.
Peradaban setinggi-tingginya tidak berbatas.

Itu, kata mereka.

Bagiku pendidikan adalah "," koma.
Berkelanjutan tanpa batas.
Mengenal tanpa bersua.
Berdoa tanpa meminta.

05 February 2020

Deru dan Menderu

Ombak datang lagi. Suaranya merdu menghantam karang. 13 tahun yang lalu aku di sana.

Kini ronanya datang lagi. Memberikan napas panjang. Mencengkeram status yang tidak pantas aku miliki hari ini.

Deru, semakin menderu. Kencang menembus liang kebusukan.

Lepas, segeralah lepas kawan baikku. Tempatmu bukan di kursi.

Kembalilah, kerena menulis jauh lebih berarti. Menulislah dan berbahagialah!