02 July 2012
Dahaga Matahari
Semak belukar diam bersama malam. Tuangkan berjuta inspirasi cahaya. Tanpa matahari, tanpa tawa.
Sajak tak lagi indah. Kata tak lagi sabda. Mati jiwa, mati malam.
itu dahulu kala....
Kini berbeda. Petarung jalanan mulai lagi. Pagi kuhantam dengan waktu. Semua berarti, setiap detik indah.
Matahari aku bersamamu. Namun malam tetap hidupku.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment