Tuangkan lagi. Segelas lagi. Kopi tanpa gula. Aku ingin memandangnya.
Mereka datang setiap malam digubuk kayu. Mereka merayu mengajaknya
bermain di pantai. Hanya kitab kecil ini yang bisa menghentikannya.
Teringat sang pemberi kitab saat hentakan kakinya bergegas naik kelantai dua. Ketika aku hendak ijin Sumatera.
No comments:
Post a Comment