Mulut busuk kalian sudah berbusa
Meleleh tanpa arti
Tak satupun makhluk bumi mau mendengarkan
Tak satupun ...
Apakah benar adanya
Apakah sesulit itu menjadi orang jujur
Apakah memang bohong adalah karakter kalian
Sungguh kasihan kalian
Semoga semua baik-baik saja
10 March 2016
06 March 2016
Hanyutkan
Bendera sudah mulai dikibarkan
Derak derai bersorak
Doa-doa tiba-tiba bercahaya
Mereka mulai naik
Tunggu saatnya
Keragaman bersatu padu
Hanyutkan
Hingga tak tersisa
Derak derai bersorak
Doa-doa tiba-tiba bercahaya
Mereka mulai naik
Tunggu saatnya
Keragaman bersatu padu
Hanyutkan
Hingga tak tersisa
14 February 2016
Seduh Kopi Buah Hati
Dua hari sudah kasihku mendengung berharap kopi. Kopi seduh dengan hati. Meminumnya dengan utas senyum. Kecil berusia tiga tahun.
Minumlah kopi. Kelak akan aku ajak ketempat-tempat dimana penikmati kopi benar-benar merasa menjadi manusia.
Minum kopi itu filsuf, dan mereka dekat dengan ilmu pengetahuan, ilmu yang akan membawa kita dekat dengan Tuhan.
Sungguh rumah ini menjadi permai dengan gelak tawamu. Ayah Ibumu bahagia, sebahagia cara berpikirmu.
Minumlah kopi. Kelak akan aku ajak ketempat-tempat dimana penikmati kopi benar-benar merasa menjadi manusia.
Minum kopi itu filsuf, dan mereka dekat dengan ilmu pengetahuan, ilmu yang akan membawa kita dekat dengan Tuhan.
Sungguh rumah ini menjadi permai dengan gelak tawamu. Ayah Ibumu bahagia, sebahagia cara berpikirmu.
03 February 2016
Awan tanpa Hujan
Sayatan berujung gelak tawa
Kau tebar benih kebencian
Ketamakan mengalahkan kebenaran
Sesampainya waktu menjungkalkan kalian
Pedang-pedang berserakan
Terpapar tetua penggila dunia
Tanpa hujan
Tanpa angin
Tanpa api
Tanpa tanah
Awan hanya metafora para penggiat kejujuran
Kau tebar benih kebencian
Ketamakan mengalahkan kebenaran
Sesampainya waktu menjungkalkan kalian
Pedang-pedang berserakan
Terpapar tetua penggila dunia
Tanpa hujan
Tanpa angin
Tanpa api
Tanpa tanah
Awan hanya metafora para penggiat kejujuran
Subscribe to:
Posts (Atom)