Seyogyanya manusia bermanusiakan manusia
Merentangkan aral berparas Iblis
Menasbihkan kejujuran
Kamu manusia
Bukan malaikat
Bukan pula Iblis
Kamu punya akal
Kenyataannya kamu hanya punya dengkul
Hatimu tertutupi kepentingan
Emosimu menggila
Kau cecar dengan cara-cara pengecut
Ingat,
Kamu bukan Iblis
10 January 2016
Terlatih
Tempaan yang tidak masuk akal mulai memudar
Bersenandung diagram-diagram kasih
Elok dunia
Indah semesta
Bergerak lepas bebas
Damai terlatih dengan hati
Sungguh aku menerima,
dengan syukur Kepada-Nya
Bersenandung diagram-diagram kasih
Elok dunia
Indah semesta
Bergerak lepas bebas
Damai terlatih dengan hati
Sungguh aku menerima,
dengan syukur Kepada-Nya
09 January 2016
Padam
Waktu berhenti dengan senyum
Berwajah muram tanpa kata
Enggan menatap kemunafikan
Menjalankan kejujuran dengan diam
Padam sudah
Sampai tiba waktunya
Berwajah muram tanpa kata
Enggan menatap kemunafikan
Menjalankan kejujuran dengan diam
Padam sudah
Sampai tiba waktunya
30 September 2015
Hutan Rimbaku Kini
Melawan arus berkorban segala. Tiada henti menyuarakan keadilan tentang alam. Sujud dalam hening hutan rimbaku.
Mereka juga tak henti mengeruk rupiah. Merebahkan alam demi jabatan nista mereka. Sungguh ironi.
Pertarungan tiada henti antara kerakusan dan keadilan.
Semoga alam masih berbaik hati pada manusia.
Mereka juga tak henti mengeruk rupiah. Merebahkan alam demi jabatan nista mereka. Sungguh ironi.
Pertarungan tiada henti antara kerakusan dan keadilan.
Semoga alam masih berbaik hati pada manusia.
Subscribe to:
Posts (Atom)