Beranjak dari ruang benderang, lalui waktu tanpa batas, meski bersekat...
Merobohkan tanpa menjatuhkan...
Memuliakan tanpa memuji...

29 December 2012

Desa Para Dewa

Kusampaikan salam bagi para pemimpin. Jiwamu memegang amanah tak bertuan. Setiap detik akalmu meluncur hebat.

Kau bangun tatanan dalam mimpi. Layaknya Tuhan, karena kau ciptaan Tuhan. Tapi ingat kuasamu berbatas. Dan jangan bersembunyi dibawah retorika proses.

Desaku, desamu diciptakan sama. Balutan nusantara mengayomi kita semua. Para dewa tidak saja ada pada para pemimpin, namun merasuk pada jiwa-jiwa amanah bangsa ini. Tetap tegar sahabat, dan berbahagialah di desa para dewa.  

25 December 2012

Pilar Sahabat

Pergerakan tanpa batas
Lalui jahiliah dengan Galieo
Berlapis dzikir, fikir, amal shaleh
Satu perjuangan

Sepanjang waktu sepanjang usia
Mimpi bersama dalam pergerakan
Tak lekang oleh masa
Satu Galileo

Bukan retorika palsu
Bersua dengan hati
Bergerak bersama nurani
Untuk Nusantara

Pilar-pilar sahabat
Bersatulah dan berpegang-erat
Saling menjaga
Untuk Indonesia

Pesan Sembilan

Gerakanmu bikin kami bahagia, anugerah yang kami syukuri anakku
Do'a dan ayat-ayat tak henti-hentinya kepada Sang Penguasa Jagad Raya anakku
Taklukkan dunia dengan amal-amal kebaikan anakku
Kejujuran, kerja keras, dan ilmu pengetahuan anakku
Berkarya, mengabdi dan mengikhlaskan apa yang telah diberikan-Nya anakku
Toleransi dan keberagaman anakku
Ingatlah Ibumu
Ingatlah Ibumu
Dan, ingatlah Ibumu anakku

17 December 2012

Berhenti Berdetak

Batu, 17 Desember 2012. Rekontruksi mulai dibangun oleh instruktur pelatihan ini. Mereka mulai mengeleminasi energi tubuhnya untuk 40 guru diruangan ini. Tenang, selalu mencari ruang aman, dan sangat berpikir kreatif dan cepat. Tanpa henti suara keluar dari kelenjar pemikiran cerebelum.

Target panitia masih dalam tanya. Instrukturpun melaju tanpa batas. Bicara tentang pengetahuan dari plato sampai kematian. Target bebas pemateri bahagia. Ngopi saja Pak....

Hujan kota batu sudah mulai reda dari dua jam yang lalu. Kopi sudah mulai habis ditelan kerongkongan. Pukul 08.00 WIB masih berada didalam ruangan penuh kaca. Dengan kaca pemalsu bernama laptop.

Berhenti berdetak, dari sekian waktu biasanya. Tapi tidak bisa, tanpa menulis.