Penglihatan mulai pudar, tergerus kelopak yang menajam tinta hitam. Serius hujan tak jadi masalah, terik kemarau bukan saatnya mengeluh. Kulaju detak motor tanpa kopling rasa takut.
Pagi dalam belahan bumi. Mata sayu kantuk terendam dingin kota Malang. Satu jam saja karena pagi begitu lenggang. Seutas harap akan terselesainya tiga semester mulai tampak meski aral berlahan mulai menengok ke tiang pikiran.
Perjalanan mulus halus perantara kegiatan terselesaikan. Kaca mata terbungkus, dan serius cair di lautan kopi. Langit mulai redup dan siang tadi jadi kenangan. Semua hanya menjadi cerita dan foto-foto bukti perjalanan.
Resiko ada, dan akan selalu ada. kenapa mesti takut, hadapi dengan selaras sejati pikiran dan hati.
01 July 2011
Jerih Waktu Kaca Mata
17 June 2011
Pelantun Nada Sederhana
Riuh gelombang tak berbahasa, mengejar asa yang tertunda.
Begitu utara simbol egaliter, dan selatan menjadi sunyi. Nampak rona bahagia, dalam kelam masa yang tak pernah bersahabat.
Satukan idealis dalam sahaja damai. Bertindak dan bergerak selalu tanpa batas. Pergerakan takkan pernah mati. Usang jika saja meluap dengan diam.
Lontarkan perisaimu. Lepaskan otak. Gunakan suci. Bergegaslah sejati. Akhir detik yang melaju. Aku disisimu selalu wahai sederhana.
Begitu utara simbol egaliter, dan selatan menjadi sunyi. Nampak rona bahagia, dalam kelam masa yang tak pernah bersahabat.
Satukan idealis dalam sahaja damai. Bertindak dan bergerak selalu tanpa batas. Pergerakan takkan pernah mati. Usang jika saja meluap dengan diam.
Lontarkan perisaimu. Lepaskan otak. Gunakan suci. Bergegaslah sejati. Akhir detik yang melaju. Aku disisimu selalu wahai sederhana.
27 May 2011
Lintas Perubahan
Menuangkan waktu dalam pijak pe-ubah. Perubahan adalah kepastian, tantangan bukan lagi harap. Bercandu dengan fitrah alam yang senantiasa memberikan segala terapi jiwa.
Langit tak pernah mengeluh, begitupun dengan bumi yang selaras dengan rotasi. Pergerakan sayu apabila sendiri.
Sinar-sinar saat gelap telah beranjak datang. Mengelupaskan persendian ketakutan. Merengkuh keikhlasan apa yang diberikan Pencipta Mahakarya Alam Semesta.
Sejatinya manusia berada pada lintas perubahan. Begitupun dengan aku.
Langit tak pernah mengeluh, begitupun dengan bumi yang selaras dengan rotasi. Pergerakan sayu apabila sendiri.
Sinar-sinar saat gelap telah beranjak datang. Mengelupaskan persendian ketakutan. Merengkuh keikhlasan apa yang diberikan Pencipta Mahakarya Alam Semesta.
Sejatinya manusia berada pada lintas perubahan. Begitupun dengan aku.
02 May 2011
Deras berbatu
Banyak bicara dalam konsep sungguh memuakkan. Tanpa aksi yang disertai refleksi. Tanpa tanya berbunga fatal korban-korban tak bersalah. Ironi pemikiran yang tak bersahaja.
Kemapanan membuat lupa akan segala sejarah kebesaran organisasi. Menjadi kerdil dalam baju birumu. bukan logo, bukan slogan, bukan omong kosong dan bukan kerapian.
Kritik tajam kau ketakutan. Senang bergerombol tertawa terbahak-bahak. Lintas pemikiran kau abaikan, sepertinya kalian suka dengan korban. Sialan.
Mereka manusia bukan keledai. Mereka sahabatku.
Kemapanan membuat lupa akan segala sejarah kebesaran organisasi. Menjadi kerdil dalam baju birumu. bukan logo, bukan slogan, bukan omong kosong dan bukan kerapian.
Kritik tajam kau ketakutan. Senang bergerombol tertawa terbahak-bahak. Lintas pemikiran kau abaikan, sepertinya kalian suka dengan korban. Sialan.
Mereka manusia bukan keledai. Mereka sahabatku.
Subscribe to:
Posts (Atom)