Beranjak dari ruang benderang, lalui waktu tanpa batas, meski bersekat...
Merobohkan tanpa menjatuhkan...
Memuliakan tanpa memuji...

10 November 2010

Diamlah Seperti Pohon

Sorak ramai harapan dan kedudukan. Status menjadi yang nomer satu bagi kalangan munafik. Mulai menancapkan racun. Menusuk sampai ke rongga masa depan.

Manusia adalah jelmaan antara langit dan bumi. Berada dikeduanya dan saling memberi keseimbangan. Mendekat ke langit dan takkan melupakan bumi, selarasnya seperti itu.

Kini, semua sudah menjadi sampah. Materi jadi tujuan. Jiwa mampu dibeli. Kesenangan menjadi prioritas. Bumi bukan langit, kata orang yang slalu mengagungkan bumi.

Memanusiakan manusia barang langkah saat ini. Semua siap menerkam dan menjatuhkan, tanpa tersisa.

Pohon, diamlah seperti pohon. Diam dengan keikhlasan. Hidup dengan segala manfaat. Menjadi roh bumi, bahkan langit.

31 October 2010

Merah Putih Merah

Nusantara belantara alam raya
Memutih bercahaya dalam kelam
Tak seelok dahulu
Tak serimbun kedamaian
Memerah penuh amarah

Merah Putih bendera memerah
Putih tertutup darah bencana
Merah menjadi lautan tumbal

Hijau bukan warna hutanmu lagi
Biru bukan kulit lautmu lagi
Memerah penuh kuasa manusia
Lupa akan angerah kuasa

Berapa lagi kemampuan keserakahannmu
Kau jadikan mesin-mesin pencetak uang
Kau binasakan bangsamu sendiri

Kembalilah pada fitrah
Jalan kebenaran, dan hantam ke-tidak-adil-an
Indonesia bukan milikmu saja, wahai presiden
Indonesia bukan milikmu saja, wahai DPR
Indonesai bukan milikmu, bukan milikmu

21 October 2010

Semesta Bukan Milik Satu Orang

Hidup milik kita
Kehidupan yang dinamis
Ada tawa dan sedih, begitulah!
Menanti malam untuk sebuah jawaban
Yang datang bersama sahabat

Bukan pada manusia kita bersandar
dan bukan pada mereka para penguasa
atau pula pada ketidakpastian

Pohon tidak pernah takluk
Bumi tidak akan menangis
Laut berombak lentik dengan senyuman
Riuh yang menanamkan manusia menjadi Tuhan
Tuhanpun mengeluarkan Amarah sebagai Pemilik Semesta

Semesta raya adalah anugerah
Hidup, belajar dari hidup
Mati, selalu tampak menyedihkan, namun tidak!!!

16 October 2010

Kirai Payung

Dua tahun aku hidup besama Kirai Payung. Pohon yang begitu berharga, kokoh dan energi keikhlasannya begitu luar biasa.

Akarnya mencengkeram tanah, daunnya menopang karbon disekitarnya. Dahan coklatnya simbol persahabatan. Buahnya buatku berpikir.

Memahami sekitar dengan belajar dengan yang tak berarti. Mengikis masa lalu perjuangan dengan aktifitas yang membuat bunuh diri secara perlahan.

Mental petarung aku buat jadi baja. Sekokoh tatkala masa mereka sudah berubah. Namun aku sangat lemah, rentan dan sudah mulai putus asa.

Hanya semangat mereka yang membuatku bertahan. Dan semangat itu yang akan buatku hidup.