Batu, 17 Desember 2012. Rekontruksi mulai dibangun oleh instruktur pelatihan ini. Mereka mulai mengeleminasi energi tubuhnya untuk 40 guru diruangan ini. Tenang, selalu mencari ruang aman, dan sangat berpikir kreatif dan cepat. Tanpa henti suara keluar dari kelenjar pemikiran cerebelum.
Target panitia masih dalam tanya. Instrukturpun melaju tanpa batas. Bicara tentang pengetahuan dari plato sampai kematian. Target bebas pemateri bahagia. Ngopi saja Pak....
Hujan kota batu sudah mulai reda dari dua jam yang lalu. Kopi sudah mulai habis ditelan kerongkongan. Pukul 08.00 WIB masih berada didalam ruangan penuh kaca. Dengan kaca pemalsu bernama laptop.
Berhenti berdetak, dari sekian waktu biasanya. Tapi tidak bisa, tanpa menulis.
17 December 2012
Berhenti Berdetak
12 December 2012
Aku Merindukan Hutan
Para pelajar, mahasiswa, dan jalanan sesak
Berkutat alam terbias gelap
Nyayian alam memanggil
Aku rindu dedaunan
Akar kokoh menopang baja
Batang pohon bertuliskan para calon pejabat
Paku menusuk kambium
Apa jadinya ....
Suara senandung alam
Aku merindukanmu
Bersahabatlah dengan manusia
Meski mereka semena-mena
Berkutat alam terbias gelap
Nyayian alam memanggil
Aku rindu dedaunan
Akar kokoh menopang baja
Batang pohon bertuliskan para calon pejabat
Paku menusuk kambium
Apa jadinya ....
Suara senandung alam
Aku merindukanmu
Bersahabatlah dengan manusia
Meski mereka semena-mena
06 December 2012
Karunia Kuasa Alam
Sudah satu tahun lebih menapak waktu
Berjajar cinta kasih dalam sajadah
Bersujud bersama
Dalam regkuh kuasaMu
Sembilan bulan usiamu kini
Kala malam ibumu selalu berdo'a
Bertasbih dan membaca ayat-ayat untukmu
Kami merindukan kehadiran karunia
Apa yang terjadi esok, manusia takkan pernah mengerti
Hari ini, dalam setiap karya tercipta
Tanpa kenal lelah
Dan, ikhlas atas Kuasa Alam, Penguasa Jagad Raya
Berjajar cinta kasih dalam sajadah
Bersujud bersama
Dalam regkuh kuasaMu
Sembilan bulan usiamu kini
Kala malam ibumu selalu berdo'a
Bertasbih dan membaca ayat-ayat untukmu
Kami merindukan kehadiran karunia
Apa yang terjadi esok, manusia takkan pernah mengerti
Hari ini, dalam setiap karya tercipta
Tanpa kenal lelah
Dan, ikhlas atas Kuasa Alam, Penguasa Jagad Raya
16 November 2012
Air Menginjak Bumi
Injak bumi dengan segala daya
Aku tak berdaya lagi atas ego manusia
Hutan tak lagi mampu menyerap
hanya satu persen yang kami minum dari air tawar
Aku berlari ke dunia pendidikan
Tidak lagi beretorika lingkungan
Kebijakan hanya kebijakan
Namun, caraku kini berbeda
Langit tempat para dewa-dewa
Air menggantung di atap awan
Air ....
Injak sedikit kami jangan berlebih
Aku tak mampu dengan banjirmu
Aku tak berdaya lagi atas ego manusia
Hutan tak lagi mampu menyerap
hanya satu persen yang kami minum dari air tawar
Aku berlari ke dunia pendidikan
Tidak lagi beretorika lingkungan
Kebijakan hanya kebijakan
Namun, caraku kini berbeda
Langit tempat para dewa-dewa
Air menggantung di atap awan
Air ....
Injak sedikit kami jangan berlebih
Aku tak mampu dengan banjirmu
Subscribe to:
Posts (Atom)