Beranjak dari ruang benderang, lalui waktu tanpa batas, meski bersekat...
Merobohkan tanpa menjatuhkan...
Memuliakan tanpa memuji...

30 August 2009

Mengenal Konsistensi

Manusia selalu bisa saja berkelit dari banyak cobaan yang menimpa. Manusia juga sering berkelit dari berbagai kebohongan hanya demi mendapatkan kehormatan dan eksistensi. Banyak hal yang menyebabkan manusia berubah, hal itu tidak terlepas dari dua sisi kehidupan manusia.

Konsistensi adalah bangunan disiplin dan tanggungjawab. Seseorang dikatakan konsisten jika dia mampu mempertangguangjawabkan semua perkataan dan perilakunya.

Seiring dengan perubahan zaman, nilai konsistensi semakin redup dengan banyaknya pilihan yang ditawarkan. Pilihan yang mendorong setiap manusia berubah. Pilihan yang akan menghadirkan harapan-harapan baru bagi pelantun tembang kehidupan.

Ada sosok-sosok yang memiliki konsistensi yang sangat luar biasa, misalnya Darwin dengan teori evolusinya, Galileo dengan teori yang mengatakan bahwa bumi adalah bulat, Soekarno dengan revolusinya, Baharuddin (pemrakarsa sekolah alternatif Qaryatul Thoyibah) dengan pendidkannya, Iwan fals yang secara lantang menyuarakan semangat perjuangan bagi kaum tertindas.

Namun ada makhluk Tuhan yang sangat konsisten yaitu Syetan yang sangat konsisten mengganggu manusia. Hal tersebut tentu berbeda bila dibandingkan dengan konsistensi yang dilakukan oleh manusia. Manusia lebih cenderung dikatakan makhluk yang inkonsistensi, selalu berubah rubah dalam dimensinya.

Perubahan harus terjadi. Hal tersebut adalah sifat almaiah dari manusia. Namun belajar konsisten untuk kebutuhan sosial, lingkungan dan alam adalah sebuah tujuan pencapaian yang harus dilakukan manusia. Semoga kita semua bisa menjadi makhluk yang bisa belajar konsisten dalam memperjuangkan nilai-nilai yang ada.

19 July 2009

Lahirnya Spesies Baru

Spesies yang satu ini tak mampu diidentifikasi oleh manusia. Keberadaannya yang terasingkan, dalam lembah hutan hujan tropis.

Spesies tersebut tidak berbentuk. Tubuhnya yang sangat kecil, dalam lubang yang berlendir. Spesies ini adalah perwujudan dari sebuah generasi lama yang terkungkung akibat dari sumpah serapahnya.

Habitatnya yang jauh dari keramaian. Sunyi tanpa hiruk pikuk hutan belantara. Berdiri tegak, bernafas dengan geliat kebebasan.

Sejak bergulirnya waktu, dan perambahan manusia akan hutan hujan tropis. Satu persatu anggota spesies ini terlepas dari induknya. Berada jauh dalam selimut putih laboratorium. Mencoba kebabasan dengan berbagai kematian bagi manusia. Spesies ini sampai sekarang hanya menjadi tanda tanya besar bagi kelangsungan hidup manusia.

17 July 2009

Daun dan Hape Kalian

Daun identik dengan warna hijau. Tatkala daun berubah menjadi coklat, maka daun akan mudah terlepas dari tangkainya. Daun tersebut akan menuju tanah, kemudian masuk kedalam pori-pori tanah.

Sebelum masuk kedalam tanah. Sedikit demi sedikit daun meleburkan tubuhnya, dan mengalami proses penyatuan dengan tanah. Setelah itu daun akan masuk ke dalam tanah.

Setelah masuk kedalam tanah. Daun akan meleburkan diri menjadi Zat yang sangat berharga bagi kehidupan tanah.

Hape adalah benda berharga bagi banyak orang dewasa ini. Hape sebagai alat komunikasi yang menyambung silaturrahmi. Keberadaan Hape menjadi istri kedua bagi bayak kalangan. Namun, hape bisa mengalami masa tidak zaman dan rentan akan kerusakan. Setelah terbuang Hape akan menjadi wabah penyakit.

Hape menjadi wabah penyakit. Sedikit demi sedikit Hape akan mengalami yang namanya perkaratan. Sela-selanya akan menjadi rapuh. Kemudian masuk dalam tanah. Menjadi bagian dalam dari tanah. Tidak bisa terurai dan merusak sistem dalam tanah.

Setelah mengalami proses tersebut. Manusia akan lupa dengan nomer seri dan tipenya, manusia lupa dengan jaringan dan sinyalnya.

14 July 2009

Penyebaran Virus

Atmosfir bumi sudah tak mampu lagi menahan gelombang pemanasan global. Kian lama manusia berlaku kejam terhadap Alam. Perlakuan tidak senonoh, dengan memperkosa isi bumi. Oil sebagai pelumas bebatuan perut bumi telah terkikis, hutan luluh lantah rata dengan tanah. Tanpa ada ruang alami, semua serba teknologi tingkat tinggi.

Laboratorium sebagai tempat eksklusif bagi manusia untuk berteduh. Tatkala jutaan bakteri berkembang biak dengan cepat tanpa predator. Virus sudah membabi buta tanpa ada lagi jenis vaksin baru yang diketemukan.

Mayat ada dimana-mana. Penyesalan sudah tak berarti lagi. Alam sudah sedemikian marah, teknologi tak menjadi tren lagi, gerakan kembali Ke-Hijau seakan menjadi teriakan saja. Sudah terlambat.

Negara-negara saling mengklaim siapa yang salah. Politikus sibuk menyelamatkan keluarga mereka dari serangan virus. Ilmuan menjadi gila, karena tak juga menemukan vaksin.

Virus takkan pernah berhenti membumihanguskan keserakahan manusia. Dan Sejarah mencatat Virus adalah kerajaan terbesar bagi hilangnya peradaban manusia.