Beranjak dari ruang benderang, lalui waktu tanpa batas, meski bersekat...
Merobohkan tanpa menjatuhkan...
Memuliakan tanpa memuji...
Showing posts with label Putih. Show all posts
Showing posts with label Putih. Show all posts

10 January 2016

Terlatih

Tempaan yang tidak masuk akal mulai memudar
Bersenandung diagram-diagram kasih
Elok dunia
Indah semesta

Bergerak lepas bebas
Damai terlatih dengan hati
Sungguh aku menerima,
dengan syukur Kepada-Nya

11 March 2015

Lalui Saja

Melintasi kantuk yang mendera pagi ini dengan segelas kopi. Sebatang harapan pembawa petaka. Aku adalah pagi dengan sejuta kisah untuk esok hari. Setiap waktu berisi tentang pagi.

Malam berisi ayat-ayat. Malam untuk buku-buku. Dan malam adalah kitab penghias senja tiba. Ini bukan 10 tahun yang lalu.

Aku hanya melalui saja, tanpa mau bertanya?

01 February 2015

S3 Bagaimana lagi caranya

Bagaimana caranya sekolah lagi. Bagaimana waktu menjadi sahabat untuk menimba ilmu. Sepertinya S3 akan jadi mimpi tatkala pilihan pragmatis sedang membelenggu.

S3 adalah mimpi lanjutan. Kian hari yang diterima hanya degradasi. Meluncur ke arus jurang dan mengubur mimpi S3 apalagi profesor.

Ini pilihan, benar-benar pilihan. Menjalani profesi, melalui waktu, melihat tawa senyum mereka, menatap piala-piala para pelajar, menjadi babu buku-buku mereka dan aku hanya bertanya, bagaimana caranya aku S3?

27 January 2015

Senyum Canda Dua Tahun

Pagi terbangun ceria, menatap kisah pagi dengan sejuta senyum. Teriak yang pasti aku rindukan tatkala engkau dewasa kelak.

Berangkat dengan do'a-do'a kekasih hati. Pelipur lara kala tersedak dunia. Indah dalam dekap tawa mereka.

Cetta nama yang terukir tanpa limit ilmu. Menentang aral yang ada dengan mengingat masa bersama, masa dimana kau sebut kami berdua.


23 November 2014

DESAKU

Mengenalkan mereka arti sahabat. Mengenalkan mereka pada amanah. Mengenalkan mereka makna perjuangan, dan mengenalkan mereka pada PMII.

Sekedar mengenalkan, bukan berharap lebih. Aku bukan kaum putih berlukiskan arogansi, dan bukan pula hijau yang menghujam alam dengan kekuasaan nisbi. Tidak berwarna menjadi pilihan bijak.

Ibu kota menawarkan sejuta kisah, namun kisah yang paling bermakna hanya ketika tinggal di desa. Cita rasa khas pedesaan tidak tergantikan.

Jakarta, 23 November 2014

27 February 2014

Pedang Keragaman

Tajam bertuan akhlak
Tutur dalam ruang refleksi diri
Menerkam kesombongan jiwa

Niscaya penuh kedamaian
Dalam keragaman aku hidup
Berjuang dalam kejujuran

Biarkan mereka bicara
Biarkan mereka menemukan
Biarkan mereka merasakan hidup
dan Aku diam dalam sunyi

Pedang keragaman adalah anugerah
Berbeda bukan mencari pembeda

13 May 2013

Dari Alam Menuju Budaya

Sebuah kesepakatan masyarakat dengan alam raya. Meniti langkah peradaban sepanjang waktu. Berubah namun tak sama. Berpihak pada kuasa-Nya.
Satu hari bercengkrama dengannya. Berujar tentang semangat alam. Berdikari pada setiap hembusan nafas. Sang Inspirator memanggil-Nya kini. Sang Budayawan Alam Raya Pendidikan Lingkungan Hidup

04 April 2013

Sahabat Kereta

Gerbong-gerbong berasap
Di atas besi-besi berjarak
Mengantarkan asa
Tunggu aku pulang

Harapan dalam perjalanan
Istimewa kaya inspirasi
Senyum asongan temani panas ini
Aku singgah dengan tenang

Kereta api, kereta rakyat
Ekonomi dan sosial bersatu
Bahu-membahu dalam kesejahteraan
Aku sahabat kereta 

25 December 2012

Pesan Sembilan

Gerakanmu bikin kami bahagia, anugerah yang kami syukuri anakku
Do'a dan ayat-ayat tak henti-hentinya kepada Sang Penguasa Jagad Raya anakku
Taklukkan dunia dengan amal-amal kebaikan anakku
Kejujuran, kerja keras, dan ilmu pengetahuan anakku
Berkarya, mengabdi dan mengikhlaskan apa yang telah diberikan-Nya anakku
Toleransi dan keberagaman anakku
Ingatlah Ibumu
Ingatlah Ibumu
Dan, ingatlah Ibumu anakku

06 December 2012

Karunia Kuasa Alam

Sudah satu tahun lebih menapak waktu
Berjajar cinta kasih dalam sajadah
Bersujud bersama
Dalam regkuh kuasaMu

Sembilan bulan usiamu kini
Kala malam ibumu selalu berdo'a
Bertasbih dan membaca ayat-ayat untukmu
Kami merindukan kehadiran karunia

Apa yang terjadi esok, manusia takkan pernah mengerti
Hari ini, dalam setiap karya tercipta
Tanpa kenal lelah
Dan, ikhlas atas Kuasa Alam, Penguasa Jagad Raya

07 March 2012

Embun Melaju Tanpa Batas

Kuda besiku sudah mulai rentan. Tapi aku tetap saja setia. Menari pagi dalam elok cinta. Aku terbang dan engkau landasan terindah. Kala waktu petang, aku bergegas pulang. Membawa harapan masa depan. Tapi aku tak kuasa realitas yang masih belum bersahabat. Rinduku pada jejak petualang hutan-laut, gunung-desa.

15 December 2011

Senandung Bahagia

Berikan sejuta mimpi dalam kilau dunia... Bersama keberanian dan kejujuran itu pasti... Semakin berwarna hidup... Semakin aku bersyukur PadaNya...

17 July 2011

EKOTEOLOGI

Ekoteologi berasal dari kata Ekologi dan Teologi. Ekologi Berasal dari kata Yunani "oikos, habitat" dan "logos, ilmu". Ekologi yang berarti ilmu yang mempelajari antar makhluk hidup maupun interaksi antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Sedangkan, istilah teologi dalam bahasa Yunani adalah "theologia", istilah tersebut berasal dari gabungan dua kata "theos, Allah" dan "logos, logika".  Teologi yang berarti ilmu yang mempelajari segala sesuatu yang berkaitan dengan keyakinan beragama.

Problematika pelik lingkungan hidup dewasa ini membuat arus pemikiran menjadi lebih progresif. Tantangan akan kebutuhan hidup yang lebih layak kian lama menjadi sulit tatkala pemikiran modern lebih mengagungkan material dengan arogansi ekploitasi alam yang sangat besar tanpa memperhitungkan dampak atas keserakahan terhadap anugerah Tuhan yang berupa alam semesta. Ekoteologi menawarkan terobosan baru bagi kearifan lingkungan dengan dasar-dasar sifat ke-Tuhanan yang seyogyanya ada dalam diri manusia. 

Dalam hal ini, Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Kementerian Lingkungan Hidup KLH sepakat mengembangkan ekoteologi melestarikan dan menjaga ekosistem alam. Kesepakatan itu tertuang dalam MoU yang ditandangani oleh kedua belah pihak dari MUI dilakukan oleh KH Hafizh Utsman dan KLH langsung oleh Menteri Lingkungan hidup Gusti Muhammad Hatta di gedung MUI (www.mui.or.id : 2010).

Bencana tidak serta merta datang tanpa adanya hukum sebab dan akibat.  




27 June 2009

Amel, Cofuci, Dentum dan Fraca

Selamat kalian sudah bisa buat lingkaran, lingkaran dengan senyum lulus 100%. Kini hanya menantikan langkah berikutnya, langkah yang semakin berat tentunya.

Mengingat kerja keras kalian sampai malam. Belajar menentukan nasib sendiri, belajar tanpa batas waktu. Ruang-ruang belajar tersebut sangatlah berarti, terutama buat saya.

Amel, Cofuci, Dentum dan Fraca teruslah belajar seperti dalam ruang tanpa batas. Harapan akan selalu ada, tatkala kita mau berusaha. Harapan akan menjadi kenyataan ketika kita menjadi orang yang selalu bertanggungjawab. Keadaan yang tak bersahabat, bukanlah halangan untuk berkarya dan meraup cita. Kalian sudah membuktikan itu semua dengan harapan akan lulus.

Amel, Cofuci, Dentum dan Fraca terima kasih banyak. Kalian semangat dalam belajar, begitupun dengan saya yang tidak mau kalah dengan kalian untuk belajar juga. (-)(-)= (+), (+)(+)= (+).. tentu kalian masih ingat itu.

22 June 2009

Bizarre Love Triangle

Every time I think of you
I get a shot right through
Into a bolt of blue
It's no problem of mine
But it's a problem I find
Living the life that I can't leave behind
There's no sense in telling me
The wisdom of a fool won't set you free
But that's the way that it goes
And it's what nobody knows
And every day my confusion grows
Every time I see you falling
I get down on my knees and pray
I'm waiting for the final moment
You say the words that I can't say

I feel fine and I feel good
I feel like I never should
Whenever I get this way
I just don't know what to say
Why can't we be ourselves like we were yesterday
I'm not sure what this could mean
I don't think you're what you seem
I do admit to myself
That if I hurt someone else
Then I'll never see just what we're meant to be
Every time I see you falling
I get down on my knees and pray
I'm waiting for the final moment
You'll say the words that I can't say
Every time I see you falling
I'll get down on my knees and pray
I'm waiting for the final moment
You'll say the words that I can't say

by, Frente

16 May 2009

Takkan berhenti bernafas

Meski tiada aktifitas lagi, tanpa ada pena, tidak ada lagi ada tatap muka. Semua menjadi kebebasan yang abstrak, kebebasan yang terbangun untuk menuju sebuah cita dan harapan.

Sesering kita membuka lembaran demi lembaran, dengan melibas ruang diskusi yang sudah terbangun. Niscaya tanpa arti lagi. Pencapaian yang sempurna tidak berasal dari hari yang keras dan sibuk. Namun pencapaian akan terasa indah, tatkala ruang-ruang menjadi dinamis.

Mencari kebodohan sendiri, dengan meninggalkan masa yang pernah terjadi. Sedikit meluangkan waktu melalui refleksi masa lampau. Mencoba menuju dimensi baru, harapan baru, dan tantangan yang lebih membuat kita selalu berpikir.

Sesering apakah kita bernafas. Disitulah akan terjadi sebuah kepalsuan waktu, yang terangkum oleh detak tanpa makna. Bernafas memiliki simbol kehidupan. Bagi manusia, bernafas merupakan keseimbangan otak yang terlupakan. Setiap kali kita menghirup oksigen, tanpa mau mengerti apa yang kita hirup benar-benar oksigen. Sebenarnya manusia hanya menghirup kebodohannya. Kebodohan yang berasal dari sel-sel angkuh dan rasisme.

Terasa benar, merasa benar, namun tidak bisa dibenarkan, itulah manusia. Refleksi dan mulai memahami entitas dengan segala ketidakmampuan merupakan jawaban dari pernafasan. Mulailah menghirup, coba bernafas seindah mungkin diselingi dengan selalu belajar tanpa meninggalkan makna masa lalu.

18 April 2009

Alang-Alang Menanti Jawaban

Rimbun alang-alang di padang senja. Terpanah oleh rangkaian yang tidak pernah tersentuh. Di tinggalkan bidadari yang pergi ke ruang jauh dari pelupuk matanya.

Ketika aku menghampiri alang-alang, Ketika aku harus berada di antara kegalauannya. Seutas harapan baru bagiku kala itu.

Alang-alang tersebut bernama Amel, Cofuci, Dentum dan Fraca. Di mata mereka nampak sayu, setelah bidadari yang sangat di cintai meninggalkan daerah mereka. Serasa berada jauh, aku mencoba untuk meyakinkan mereka, bahwa bidadari itu masih ada, dan selalu dekat dengan kalian.

Amel, Cofuci, Dentum, dan Fraca menjadi nama awal bagi perjalananku. Aku akui aku tak mampu menjadi bidadari, aku akui aku tak secantik paras bidadari kalian. Tapi aku tahu tujuan alang-alang.

Kubuat mereka bermain, tertawa, tersenyum, dan berpikir. Muda bukan berarti lemah, muda bukan berarti kalah, akan tetapi muda adalah pilihan.

Di depan sekolah. Saat mereka bersua dalam malam, saat itu juga aku yakin bahwa bidadari itu mendampingi mereka. Bidadari itu akan selau menanti jawaban bagi cita mereka, dan aku hanyalah jembatan bagi pijakan diantara keduanya.

07 April 2009

Selasa, 7 April 2009

Hari selasa, aku terbangun dari serpihan langit kelam. Mulai beranjak dari ruang-ruang mimpi. Menghadapi yang ada, dan bukan melanjutkan mimpi-mimpi.

Besok adalah besok, tiada hari tanpa arti lagi. Tidak ada lagi kegunung, tidak lagi bercengkrama dengan hutan, laut pun terasa jauh. Terkadang lalu-lalang dunia pendidikan memang menjemukan.

Tiada semangat lagi ketika semua harus berlalu. Terasa formal, kian lama kian jauh.

Yang membuat bertahan, hanyalah karya mereka. Semangat mereka dalam menentang kebodohan, menentang keadaan hidup yang sia-sia. Namun sampai kini, sangat sulit melihat mereka dalam mengejar citanya.

Apa aku mesti keluar, kembali ke dunia lama. Mungkin bisa saja terjadi, tatkala dunia pendidikan hanyalah wadah bagi rutinitas dan rutinitas.

Belajar mengetahui, belajar untuk lebih toleran, belajar dari mereka yang belajar, dan bukan belajar dari mengajar.

17 February 2009

F C A D !!!

FRACA (Februari meRancang Cita Akhir)
COFUCI (Cari Obat Fresh Untuk Cita Indah)
AMEL (Anda Manusia Elok)
DENTUM (Dengan sENyum TerUslah Melangkah)

Mulailah menapaki Arah dan Tujuan
Penyesalan hanya datang pada akhir cerita.